Peran TPQ dalam Menanamkan Nilai Al-Qur’an menurut Kiai Muhammad BJ

Dewan Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, KH Muhammad bin Ja’far saat menyampaikan tausiyah dalam acara Tasyakur Khotmil Quran ke-3 TPQ Nur Sa’adah di Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Senin, 29 Desember 2025 malam. Foto: Panitia

Ikhbar.com: Peran Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dinilai sebagai fondasi utama dalam menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada anak-anak sejak usia dini. Melalui TPQ, proses pembelajaran membaca dan memahami Al-Qur’an berlangsung secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga membentuk dasar pendidikan Islam yang kuat di tengah masyarakat.

Pandangan tersebut disampaikan Dewan Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, KH Muhammad bin Ja’far. Ia menekankan pentingnya keberadaan tempat-tempat mengaji sebagai pilar awal pendidikan Islam bagi generasi muda.

Penegasan itu disampaikan sosok yang akrab disapa Kiai Muhammad BJ saat memberikan tausiyah dalam acara Tasyakur Khotmil Quran ke-3 TPQ Nur Sa’adah di Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Senin, 29 Desember 2025 malam.

Dalam ceramahnya, Kiai Muhammad BJ menjelaskan bahwa kemampuan anak-anak mengenal huruf hijaiyah hingga lancar membaca Al-Qur’an tidak diperoleh secara instan. Proses tersebut, menurutnya, tumbuh dari pendidikan keagamaan dasar yang dijalani secara konsisten.

Baca: Jangan Setengah Jalan, Ini Kewajiban saat Belajar Baca Al-Qur’an

“Dari awal anak-anak bisa belajar dan membaca Al-Quran dengan baik itu berkat adanya TPA, TPQ, madrasah diniyah, dan musala-musala,” ujar Kiai Muhammad BJ.

Ia menegaskan, keberlangsungan lembaga-lembaga diniyah di tengah masyarakat menjadi penopang utama bagi jenjang pendidikan Islam berikutnya. Tanpa pondasi tersebut, pendidikan Islam di tingkat yang lebih tinggi akan kehilangan makna dasarnya.

“Tanpa ada TPA, tanpa ada TPQ, tanpa ada madrasah diniyah di tengah-tengah masyarakat, apalah artinya sebuah lembaga pendidikan sekelas pondok pesantren, bahkan sekelas universitas,” tegasnya.

Karena itu, Kiai Muhammad BJ mengajak para orang tua, ustaz, dan seluruh unsur masyarakat untuk terus mendorong anak-anak agar aktif mengikuti pendidikan diniyah sejak dini.

“Hayuk kita tuntaskan. Jangan sampai anak-anak kita kapok. Mari terus aktifkan mereka dalam kegiatan berbasis diniyah yang paling dasar, yaitu TPA, TPQ, dan madrasah diniyah. Karena inilah yang paling penting,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengenang sosok pamannya, KH Ahsin Syifa Aqiel, yang dikenal memiliki kecintaan mendalam terhadap pengajaran kitab-kitab dasar. Menurutnya, sang paman tidak pernah merasa jenuh mengulang materi yang sama kepada para santri.

“Kitab-kitab dasar itu diajarkan, lalu diulang, dan diulang lagi. Karena di situlah ada kenikmatan dan kepuasan tersendiri bagi seorang guru,” tuturnya.

Kiai Muhammad BJ kemudian berpesan kepada para alumni pesantren dan para ustaz agar tidak merasa rendah diri ketika mengajarkan materi dasar kepada anak-anak, seperti mengaji dan salat.

“Mengajarkan makharijul huruf dengan baik, mengajarkan tata cara wudhu yang benar, membaca Al-Fatihah dengan baik, sampai anak bisa melaksanakan salat secara sah sesuai aturan fikih, di situlah letak kepuasan seorang murabbi, kepuasan seorang guru,” jelasnya.

Ia menambahkan, pendidikan agama dasar justru memiliki nilai pahala yang besar bagi para pengajarnya.

“Jangan bosan, jangan mengeluh hanya karena yang diajar anak-anak kecil. Justru yang paling besar pahalanya adalah para ustaz dan para orang tua yang dengan telaten mengajarkan pendidikan agama dasar,” pesannya.

Menutup tausiyahnya, Kiai Muhammad BJ berharap kegiatan Tasyakur Khotmil Quran membawa keberkahan bagi seluruh pihak.

“Mudah-mudahan anak-anak yang khatam Al-Quran mendapatkan barokah dan keberkahan dari keagungan Al-Quran. Dan semoga keberkahan itu juga mengalir kepada orang tua, saudara-saudara, serta kita semua,” pungkasnya.

Sementara itu, Pengasuh TPQ Nur Sa’adah Desa Pengarengan, Ustaz H. Abdurrohman, menjelaskan bahwa Tasyakur Khotmil Quran ke-3 tersebut dikemas dalam rangkaian kegiatan sejak pagi hingga malam hari.

“Rangkaian acara dimulai sejak pukul 08.00 hingga 23.00 WIB. Kegiatannya meliputi tahlil umum, karnaval, pentas khotmil Quran, pentas hadroh, hingga tabligh akbar yang diisi langsung oleh KH. Muhammad BJ,” ujarnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.