Ikhbar.com: Camille Rosenfeld dari Minnesota, Amerika Serikat (AS), dan James Hayes dari Tralee, County Kerry, Irlandia, mendapat kesempatan langka untuk menjalani kehidupan di pulau terpencil.
Pasangan pengantin baru ini terpilih sebagai penjaga Great Blasket, pulau terbesar di gugusan kepulauan paling barat Eropa.
Selama masa tugasnya, mereka akan tinggal di rumah batu yang berdiri di antara reruntuhan pondok-pondok yang telah ditinggalkan sejak 1950-an, tanpa akses ke air panas, listrik stabil, atau kendaraan, mereka harus beradaptasi dengan kondisi alam yang keras.
Baca: Penelitian Ini Ungkap Cara Berbicara dengan Kucing
“Saya pikir kita akan menikmati menyaksikan matahari terbenam, memandangi bintang-bintang tanpa polusi cahaya dan bersantai sambil membaca buku di bawah cahaya lilin,” kata Rosenfeld, dikutip dari The Guardian, pada Kamis, 27 Februari 2025.
Sebagai bagian dari tanggung jawabnya, mereka akan mengelola lima pondok liburan, serta sebuah kedai kopi yang melayani pengunjung harian.
Kehidupan di pulau ini serba sederhana, dengan sumber air berasal dari mata air yang harus direbus sebelum dikonsumsi, sementara listrik hanya mengandalkan turbin angin kecil.
Dari ratusan pelamar, Rosenfeld dan Hayes berhasil terpilih untuk menjalani pengalaman unik ini. Mereka berharap dapat menikmati hidup yang lebih dekat dengan alam, jauh dari tekanan pekerjaan dan rutinitas modern.
Meskipun cuaca di pulau sering kali ekstrem dengan angin kencang dan hujan deras, keindahan lanskapnya menawarkan ketenangan dan pelarian dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan.
Baca: Mengunjungi Desa Sejarah di Saudi, Kampung Penuh Rumah Lempung
Salah satu pemilik pulau, Billy O’Connor, bersama rekannya, Alice Hayes, memilih pasangan ini untuk menjalankan pekerjaan musiman yang menjanjikan pengalaman benar-benar “terputus” dari dunia modern.
Dengan tinggal di Great Blasket, mereka berkesempatan merasakan kehidupan yang lebih autentik di tengah alam liar yang masih alami.