Nyai Muda Najhah Barnamij Pimpin Fatayat NU Kabupaten Cirebon

Ny. Hj. Najhah Barnamij (kanan) setelah terpilih sebagai Ketua Pengurus Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cirebon masa khidmat 2025–2030. Foto: Panitia

Ikhbar.com: Ny. Hj. Najhah Barnamij resmi terpilih sebagai Ketua Pengurus Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cirebon masa khidmat 2025-2030. Ia dipercaya memimpin organisasi perempuan muda NU tersebut melalui Konferensi Cabang (Konfercab) yang digelar di Hotel Apita Cirebon pada Ahad, 21 Desember 2025.

Konfercab berlangsung khidmat dan dinamis dengan mengusung tema “Rejuvenasi Kepemimpinan Perempuan Muda NU untuk Mewujudkan Masyarakat yang Berdaya, Mengakar, dan Berdampak”. Tema ini menegaskan pentingnya regenerasi kepemimpinan perempuan NU agar tetap relevan menghadapi tantangan sosial, keumatan, dan kebangsaan.

Kepercayaan yang diberikan kepada Nyai Najhah disambut positif oleh peserta konferensi. Sosoknya dinilai memiliki rekam jejak organisasi yang kuat, karakter kepemimpinan yang matang, serta semangat progresif yang dibutuhkan untuk membawa PC Fatayat NU Kabupaten Cirebon lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Usai terpilih menggantikan ketua sebelumnya, Ny. Hj. Roziqoh Sukardi, Nyai Najhah menyampaikan rasa syukur sekaligus menegaskan bahwa amanah tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dijalankan bersama.

Baca: Trik Fatayat NU Cirebon Mandiri Hidupi Organisasi

“Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan sahabat-sahabat Fatayat NU Kabupaten Cirebon. Amanah ini adalah tanggung jawab bersama yang harus kita jalani dengan kerja kolektif, solid, dan berorientasi pada kemaslahatan umat,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat peran Fatayat NU sebagai organisasi perempuan muda yang tidak hanya aktif secara struktural, tetapi juga mampu menghadirkan dampak nyata di tengah masyarakat. Menurutnya, nilai Ahlussunnah wal Jama’ah harus menjadi fondasi, sekaligus dijalankan secara adaptif.

“Fatayat NU harus hadir sebagai kekuatan sosial yang membumi, memberdayakan perempuan, memperkuat keluarga, dan ikut menjawab persoalan-persoalan sosial di masyarakat,” ungkapnya.

Nyai Najhah dikenal sebagai kader perempuan NU yang berproses sejak usia muda. Ia mengawali kiprah organisasinya melalui Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), kemudian aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), hingga akhirnya berkiprah dan memimpin di Fatayat NU. Pengalaman lintas organisasi ini membentuk wawasan keorganisasian yang luas dan matang.

Selain aktif berorganisasi, Nyai Najhah memiliki latar belakang pesantren yang kuat. Ia merupakan putri keempat dari Buya KH Bisyri Imam dan Ny. Hj. Darrotul Jannah, pengasuh Pondok Pesantren Al-Shighor Gedongan, Cirebon. Latar belakang keluarga pesantren tersebut menjadi fondasi nilai kepemimpinan yang moderat dan membumi.

Dalam kehidupan keluarga, Nyai Najhah juga dikenal sebagai istri dari KH Muhammad bin Ja’far, salah satu pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon. Perpaduan pengalaman organisasi dan lingkungan pesantren menempatkannya sebagai figur yang mampu menjembatani nilai keislaman, kepesantrenan, dan dinamika sosial masyarakat modern.

Dengan kepemimpinan baru ini, PC Fatayat NU Kabupaten Cirebon diharapkan mampu melahirkan program-program inovatif yang menyentuh langsung kebutuhan perempuan dan masyarakat luas, sekaligus memperkuat peran strategis perempuan muda NU dalam pembangunan daerah.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.