Ikhbar.com: Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menerapkan pembatasan terhadap platform game online populer Roblox, mengikuti langkah serupa yang diambil negara-negara Teluk lainnya.
Kebijakan ini dilandasi kekhawatiran akan keselamatan anak-anak sebagai pengguna.
Komisi Umum Media Audiovisual Arab Saudi memerintahkan Roblox menonaktifkan fitur obrolan teks dan suara, serta meningkatkan pemantauan konten.
Baca: Kak Seto Ingin Game Online Bernuansa Kekerasan Diblokir
Kepala Departemen Game Elektronik komisi tersebut, Hattan Tawaili, menyatakan bahwa penangguhan fitur obrolan ini bersifat sementara.
“Langkah ini bertujuan memperbaiki dan mengembangkan perangkat regulasi demi memastikan perlindungan pengguna serta memperkuat lingkungan bermain game yang aman,” ujar Tawaili, dikutip dari Anadolu Agency, pada Sabtu, 6 September 2025.
Di UEA, Otoritas Pengatur Telekomunikasi dan Pemerintah Digital juga mengumumkan penonaktifan sementara fitur komunikasi dalam game.
Kebijakan ini disertai peningkatan moderasi konten berbahasa Arab dan penyempurnaan fitur kontrol bagi orang tua.
Langkah kedua negara ini mengikuti jejak negara tetangga di kawasan Teluk. Sebelumnya, Kuwait memblokir Roblox pada 21 Agustus, disusul Qatar yang melarangnya pada 13 Agustus.
Oman menjadi negara pertama yang mengambil tindakan dengan melarang platform tersebut secara resmi pada bulan Juni.
Baca: Mendikdasmen Larang Murid SD Main Gim Roblox, Ini Alasannya!
Roblox, yang sangat populer di kalangan anak dan remaja, kini menghadapi sorotan global terkait keamanan.
Platform ini memiliki sekitar 85 juta pengguna, dengan 40% di antaranya berusia di bawah 13 tahun.
Di Amerika Serikat (AS), ribuan kasus eksploitasi anak dilaporkan terjadi di platform tersebut, dan perusahaan bahkan menghadapi gugatan hukum dari negara bagian Louisiana.