Ikhbar.com: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon menggelar bedah buku Aktualisasi Rukun Islam dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Ekonomi Umat (2025), karya salah satu pengasuh Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, KH Zamzami Amin bersama tim penulis: Dasuki, Ali Khosim, dan Dodo Widarda.
Buku setebal 300 halaman itu menjadi bahasan utama dalam acara yang menghadirkan mantan Menteri Kelautan RI, Prof. Dr. H. Rokhmin Dahuri, serta Kapolresta Cirebon, Kombes Pol. Sumarni.
Dalam pengantarnya, Kiai Zamzami menjelaskan bahwa penyusunan buku ini berangkat dari keprihatinan atas kecenderungan sebagian umat Islam di Indonesia yang memisahkan urusan agama dari upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi.
“Padahal, kita mengamalkan rukun Islam, dari mulai syahadat, salat, puasa, zakat, dan haji itu bukan hanya sebagai ibadah. Di baliknya terdapat hikmah dan amanat untuk membentuk mentalitas kewirausahaan, penguatan ekonomi, dan kemandirian umat Islam,” ungkap Kiai Zamzami di Kantor PCNU Kabupaten Cirebon, Rabu, 19 November 2025.
Kiai Zamzami mencontohkan bahwa kalimat syahadat terbagi dalam dua unsur, yaitu tauhid dan rasul.
Baca: Riwayat Gedongan, Pesantren Berfondasi Tasawuf sekaligus Fikih Peradaban
“Ranah Pencipta dan makhluk. Artinya, ekonomi tidak hanya bermakna lahiriah, tetapi juga berhubungan dengan Tuhan,” ujarnya.

Menurutnya, aktualisasi rukun Islam dalam pembangunan ekonomi mengajarkan perlunya keseimbangan aspek spiritual dan material sebagai fondasi kebahagiaan dunia dan akhirat.
“Rukun Islam, ketika dipahami lebih dalam, mampu memberikan inspirasi bagi pengembangan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam yang berkeadilan, transparan, dan memberdayakan,” katanya.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol. Sumarni, dalam apresiasinya, menyampaikan kekagumannya terhadap pemikiran Kiai Zamzami.
“Beliau bukan hanya fasih dalam hal akidah, tapi juga peka terhadap kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Kombes Pol. Sumarni, pemikiran Kiai Zamzami menunjukkan peran strategis ulama dalam mendorong kesejahteraan masyarakat Indonesia. Ia menekankan bahwa rukun Islam dapat menjadi landasan penguatan ekonomi umat.
Sementara itu, Prof. Rokhmin Dahuri menilai Kiai Zamzami telah menghasilkan karya yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“FGD, seminar, atau workshop paling bermanfaat saat ini adalah bedah buku ini, karena mengajak umat Islam untuk bangkit secara ekonomi,” katanya.
Ia menambahkan bahwa penguatan peran ekonomi umat menjadi krusial di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
“Buku ini penting dan harus dibaca masyarakat Indonesia,” ujarnya.