Mendiang Novelis Agatha Christie ‘Dibangkitkan’ untuk Mengajar

Avatar Agatha Christie dibuat dengan izin dari ahli warisnya, menggunakan rekaman seorang aktor, Vivien Keene, bersama dengan teknologi kecerdasan buatan. Foto: BBC Maestro

Ikhbar.com: Novelis legendaris asal Inggris yang wafat pada 1976, Agatha Christie, kini “mengajar” menulis melalui kursus daring BBC Maestro.

Sosoknya dihidupkan kembali dalam bentuk avatar, hasil perpaduan kecerdasan buatan (AI) dan rekaman aktris Vivien Keene.

Dalam video kursusnya, Christie membuka pelajaran dengan aksen Inggrisnya yang khas, “I must confess that this is all rather new to me.”

Tim akademisi menyusun naskah kursus berdasarkan kata-kata asli Christie. AI hanya digunakan untuk membentuk wajah dan suara yang menyerupainya.

Peserta dapat mengakses kursus ini dengan membayar 79 pound sterling, atau sekitar Rp2 juta.

Baca: Baca Buku Cetak Dukung Perkembangan Otak Sosial Anak, Kata Peneliti

Pihak keluarga Christie memberikan persetujuan penuh atas proyek ini.

“Kami hanya mengizinkan penggunaan kata-katanya sendiri, dengan tampilan dan suara yang sesuai,” ujar cicit Christie sekaligus CEO Agatha Christie Ltd, James Prichard, dikutip dari New York Times, pada Kamis, 8 Mei 2025.

CEO BBC Maestro, Michael Levine, menegaskan bahwa mereka tidak berniat menipu publik.

“Kami tidak menyebut ini sebagai kebangkitan digital. Ini hanyalah representasi untuk mengajarkan keterampilan menulis Christie,” katanya.

Namun, sejumlah akademisi menyuarakan kekhawatiran etis. Pakar etika AI dari Universitas Oxford, Carissa Véliz, menyebut avatar itu sebagai “deepfake.”

“Christie tidak pernah mengucapkan kalimat-kalimat itu. Ia tidak hadir secara langsung. Maka, ini tetap manipulatif,” ujar Véliz.

Baca: Buku Ini Baru Dikembalikan setelah Dipinjam selama 113 Tahun

Sebaliknya, Felix M. Simon dari Reuters Institute menilai representasi ini bersifat edukatif, dan tidak mencemarkan reputasi Christie.

“Selama kontennya setia pada tulisan dan pemikiran aslinya, risikonya sangat kecil,” ujar Simon.

BBC Maestro berharap teknologi ini bisa memperkenalkan kembali warisan literasi Christie kepada generasi baru.

“Apakah Christie akan menyetujui ini? Kami harap begitu. Tapi kami tidak tahu pasti,” kata Levine.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.