Ikhbar.com: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kembali melontarkan pernyataan kontroversial terkait masa depan Palestina. Ia mengusulkan agar warga Gaza mendirikan negara mereka di Arab Saudi, alih-alih memperjuangkan hak atas tanah kelahiran mereka sendiri.
“Orang-orang Saudi bisa membangun negara Palestina di sana. Mereka punya banyak lahan,” ujar Netanyahu dikutip dari Anadolu pada Sabtu, 8 Februari 2025.
Pernyataan ini mencerminkan sikap keras Netanyahu yang menolak pembentukan negara Palestina, bahkan sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Arab Saudi. Ia menganggap keberadaan negara Palestina sebagai ancaman bagi keamanan Israel.
Baca: Istri Perdana Menteri Israel bakal Diperiksa terkait Dugaan Korupsi Suaminya
Menurut Netanyahu, serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menjadi bukti bahwa Palestina tidak bisa memiliki negara sendiri.
“Dulu ada negara Palestina, yaitu Gaza, yang dikuasai Hamas. Lihat apa yang terjadi,” ucapnya, merujuk pada konflik yang pecah antara Israel dan Hamas.
Meski menolak negara Palestina, Netanyahu optimistis hubungan Israel-Saudi akan segera membaik. Ia menyatakan bahwa perdamaian antara kedua negara bukan hanya mungkin, tetapi akan segera terwujud.
Namun, pernyataan Netanyahu langsung mendapat respons tegas dari pemerintah Arab Saudi. Kementerian Luar Negeri sempat menegaskan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel tidak akan terjadi tanpa solusi nyata bagi Palestina.
Mereka menegaskan Riyadh tetap berpegang teguh pada prinsip bahwa negara Palestina yang merdeka adalah syarat mutlak dalam proses diplomasi tersebut sesuatu yang selama ini diabaikan oleh Netanyahu.
Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Netanyahu di Washington, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengajukan ide kontroversial lainnya. Ia mengusulkan agar AS mengambil alih Gaza dan merelokasi warga Palestina ke wilayah lain, sehingga Gaza bisa diubah menjadi “Riviera di Timur Tengah.”
Trump kemudian menegaskan kembali pandangannya pada Kamis, menyatakan bahwa AS tidak perlu mengirim pasukan untuk menjalankan rencana tersebut.
Pernyataan Trump mengenai Gaza ini langsung menuai kecaman dari berbagai pemimpin dunia yang menilai gagasan tersebut sebagai bentuk pengabaian terhadap hak-hak rakyat Palestina.
Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.