Kemenhub Tambah Kuota Mudik Gratis Lebaran 2024

722 bus disiapkan Kemenhub untuk program mudik gratis 2024. Foto: Dok. Kemenhub

Ikhbar.com: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menambah kuota mudik gratis pada Lebaran tahun ini. Wacana tersebut dilakukan seiring dengan adanya respons positif dari masyarakat.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno menjelaskan, sebanyak 58.694 tiket penumpang dan 17.880 sudah habis dipesan pemudik.

“Ketika dibuka pada 13 Maret 2024 lalu, kuota tiket mudik gratis Kemenhub sudah habis dipesan,” katanya dalam konferensi Virtual pada Ahad, 17 Maret 2024.

“Satu hari dibuka langsung diserbu,” imbuhnya.

Baca: Hukum Rekayasa Lalu Lintas selama Arus Mudik dan Balik Lebaran

Oleh karena itu, pihaknya telah melakukan evaluasi terkait program mudik gratis 2024. Hasilnya, Hendro menyebut bahwa tengah mempertimbangkan penambahan kuota.

 “Kami sedang evaluasi, apakah perlu penambahan-penambahan lagi. Nanti informasi lanjutnya akan kami beri tahu,” katanya. 

Melalui program mudik gratis, Kemenhub memfasilitasi layanan mudik menggunakan bus dan truk, kereta api, serta kapal laut melalui Direktorat masing-masing.

Secara rinci, layanan mudik gratis pada moda transportasi darat, Kemenhub sebenarnya menyiapkan tiket untuk 3.088 penumpang dan 900 sepeda motor dengan 33 kota tujuan mudik. Di antaranya, Garut, Tasikmalaya, Tuban, Lampung, hingga Pangkala Bun.

Kemudian untuk layanan mudik gratis melalui moda transportasi kereta api, Kemenhub menyiapkan 28.196 tiket penumpang dan 12.180 sepeda motor, dengan rute lintas utara, lintas tengah, dan lintas selatan. 

Sementara untuk layanan menggunakan moda transportasi laut, Kemenhub memfasilitasi 9.800 tiket penumpang dan 4.800 motor untuk ruas Tanjung Priuk – Tanjung Mas. Serta 17.610 tiket penumpang untuk 14 ruas trayek pelayaran angkutan laut lainnya. 

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyebut program tersebut dibuka agar masyarakat tidak memakai sepeda motor untuk melakukan perjalanan mudik karena punya potensi bahaya besar.

Baca artikel kami lainnya di Google News.