Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) kembali menggelar Anugerah Syiar Ramadan 2025 pada April mendatang. Ajang tahunan ini bertujuan memberikan penghargaan kepada media mainstream yang menampilkan program siaran inspiratif dan berkualitas selama bulan puasa.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan upaya mendorong televisi dan radio untuk menyajikan tayangan yang membangun kesadaran sosial serta memperkuat nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
“Media memiliki peran penting dalam menyebarkan pesan-pesan keagamaan yang damai dan bermanfaat. Melalui penghargaan ini, kami berharap program siaran Ramadan semakin relevan dan inspiratif,” ujar Abu Rokhmad dalam acara Temu Penanggung Jawab Program Siaran Agama Islam di Jakarta pada Kamis, 13 Februari 2025.

Baca: Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H bakal Digelar 28 Februari 2025
Acara tersebut dihadiri perwakilan KPI, MUI, serta tokoh agama. Para peserta membahas pedoman siaran keagamaan agar program yang ditayangkan selama Ramadan benar-benar berkualitas dan berdampak positif bagi masyarakat.
Pedoman dan Kriteria Penilaian
Dalam penyelenggaraan Anugerah Syiar Ramadan 2025, Kemenag menekankan lima aspek utama dalam penilaian siaran keagamaan:
1. Siaran yang Menyejukkan dan Kredibel
Media diharapkan menghadirkan ulama kompeten dan menyajikan program yang memberikan ketenangan serta wawasan keagamaan yang mendalam bagi masyarakat.
2. Keadilan Sosial dan Kesetaraan
Program siaran harus mencerminkan nilai keadilan sosial sesuai Deklarasi Istiqlal, dengan keseimbangan antara aspek religius dan kemanusiaan.
3. Kesadaran Lingkungan dalam Dakwah
Penyiaran agama didorong untuk memasukkan perspektif lingkungan guna meningkatkan kepedulian terhadap keberlanjutan alam sebagai bagian dari ibadah.
4. Memperkuat Harmoni Sosial
Media memiliki tanggung jawab membangun hubungan sosial yang harmonis dengan menghindari ujaran kebencian serta menghadirkan konten yang mempromosikan toleransi antarumat beragama.
5. Mendorong Solidaritas dan Kepedulian Sosial
Program siaran di bulan Ramadan diharapkan menampilkan kisah-kisah inspiratif tentang semangat berbagi dan gotong royong guna menggerakkan masyarakat dalam aksi sosial.
Abu Rokhmad menambahkan bahwa peningkatan kualitas siaran keagamaan akan terus didorong melalui pembinaan dan apresiasi terhadap media.
Ia juga menegaskan bahwa Surat Edaran Menteri Agama No. 9 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan menjadi acuan utama dalam penyiaran yang menyejukkan dan mendukung harmoni sosial.
“Ramadan menjadi momen di mana masyarakat lebih terbuka terhadap pesan keagamaan. Oleh karena itu, media harus memastikan program-program yang ditayangkan benar-benar membawa manfaat bagi umat, selaras dengan nilai kebangsaan, toleransi, dan kepedulian sosial,” pungkasnya.
Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.
 
			 
						 
					 
 
 
 
										 
									 
										 
									 
										 
									 
										 
									 
										 
									