Kemenag bakal Gelar Pesantren Award di HSN 2025, Kepala Daerah Diusulkan Terima Penghargaan

Sejumlah santri mengibarkan bendera merah putih saat memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2023 di Lapangan Butuh, Tegalrejo, Magelang, Jateng, Minggu (22/10/2023). ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) tengah mempersiapkan ajang Pesantren Award 2025 sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Gelaran perdana ini ditujukan sebagai bentuk apresiasi terhadap berbagai pihak yang berkontribusi dalam pengembangan pesantren di Indonesia.

Direktur Pesantren pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, KH Basnang Said menjelaskan bahwa penghargaan ini diinisiasi sebagai bentuk pengakuan atas peran strategis berbagai kalangan dalam memajukan lembaga pesantren.

“Pesantren Awards ini kami gagas sebagai bentuk penghormatan bagi semua yang telah ambil bagian dalam kemajuan pesantren di Tanah Air,” ujar Kiai Basnang dalam Focus Group Discussion (FGD) penyusunan instrumen penilaian Pesantren Award di Jakarta pada Rabu, 30 Juli 2025.

Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa pemberian penghargaan akan dilaksanakan menjelang puncak Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober mendatang.

Baca: 3 Contoh Naskah Pidato untuk Upacara Hari Santri Nasional 2024

“Penganugerahan akan dilaksanakan sebelum malam puncak peringatan Hari Santri 2025,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Arskal Salim menekankan pentingnya validitas dan transparansi dalam pelaksanaan ajang penghargaan ini. Mengingat ini adalah kali pertama Kemenag menyelenggarakan Pesantren Awards, maka persiapannya harus menyeluruh.

“Karena ini kali pertama, maka semua harus dirancang dengan cermat. Instrumen penilaiannya harus akurat dan sesuai konteks,” ujar Arskal.

Ia juga menambahkan bahwa seluruh proses penilaian harus dilakukan secara objektif dan akuntabel.

“Aspek penilaiannya harus jelas, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan agar hasilnya tidak diperdebatkan,” tegasnya.

Direktur BUMD, BLUD, dan BMD Kementerian Dalam Negeri, Yudia Ramli mendorong agar Kepala Daerah turut masuk dalam salah satu kategori penghargaan.

Menurutnya, kategori ini dapat menjadi pemantik kesadaran para pemimpin daerah untuk lebih memberi perhatian terhadap dunia pesantren yang telah memberi kontribusi nyata bagi bangsa.

“Kami mendorong adanya kategori khusus bagi Kepala Daerah, agar mereka lebih peduli terhadap eksistensi pesantren yang punya peran strategis,” tutur Yudia.

Secara keseluruhan, terdapat empat kategori penghargaan yang akan diberikan dalam Pesantren Award 2025, yakni Pesantren Transformatif, Santri Inspiratif, Kepala Daerah Peduli Pesantren, dan Lifetime Achievement.

FGD penyusunan instrumen penilaian ini turut dihadiri Ketua Tim Penilai Pesantren Awards Alissa Wahid, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Arskal Salim, Direktur Pesantren Basnang Said, Direktur BUMD, BLUD dan BMD Kemendagri Yudia Ramli, serta para ahli dan pejabat di lingkungan Direktorat Pesantren.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.