Jepang Rugi Triliunan Rupiah Gegara Ramalan di Komik

Publik Jepang panik karena fenomena gempa yang terjadi di Prefektur Kagoshima diperkeruh dengan sebuah komik terbitan 1999 yang meramalkan akan terjadi gempa dahsyat pada 5 Juli 2025. Foto: Gulf News

Ikhbar.com: Lebih dari seribu gempa mengguncang Kepulauan Tokara di Prefektur Kagoshima, Jepang, sejak 21 Juni 2025.

Terbaru, guncangan berkekuatan 5,5 magnitudo terjadi pada 3 Juli, mendorong evakuasi warga desa Akusekijima ke penampungan sementara di Kota Kagoshima.

Meski belum ada laporan korban luka serius, frekuensi dan intensitas gempa memicu kekhawatiran akan gempa besar susulan.

Kepanikan ini diperparah oleh ramalan dalam komik The Future I Saw karya Ryo Tatsuki, yang diterbitkan pada 1999.

Baca: TikToker Dukun Ditangkap usai Ramal Myanmar kembali Diguncang Gempa Dahsyat

Komik tersebut memprediksi bencana gempa dan tsunami dahsyat pada 5 Juli 2025, disebut tiga kali lebih parah dari tragedi tsunami Tōhoku 2011.

Meski para ahli dan Badan Meteorologi Jepang (JMA) menyebut ramalan itu sebagai hoaks, narasi ini telah viral di media sosial dan menimbulkan keresahan luas.

Ketakutan massal berdampak pada sektor pariwisata. Jumlah pemesanan wisatawan dari Cina, Thailand, dan Vietnam menurun hingga 30 persen. Beberapa penerbangan dari Hong Kong ke Jepang dibatalkan.

Lembaga Riset Nomura memperkirakan potensi kerugian ekonomi mencapai ¥560 miliar atau sekitar Rp70,6 triliun.

Pemerintah Jepang menyerukan ketenangan. Gubernur Miyagi, Yoshihiro Murai, menegaskan pentingnya berpijak pada informasi ilmiah.

“Jangan biarkan rumor tak berdasar merusak perekonomian kita,” ujarnya, dikutip dari Gulf News, pada Jumat, 4 Juli 2025.

Tatsuki, yang dijuluki “Baba Vanga dari Jepang”, sebelumnya diklaim telah meramalkan pandemi COVID-19, gempa Kobe 1995, hingga kematian Freddie Mercury. Meski mengaku bukan peramal, reputasinya membuat publik cenderung mempercayai ramalannya.

Baca: Kurangi Limbah, Ilmuwan Jepang Ciptakan Plastik Mudah Larut

Meski Jepang merupakan wilayah rawan gempa, para ilmuwan menegaskan bahwa hingga kini tidak ada metode ilmiah yang mampu memprediksi waktu pasti terjadinya gempa.

Pemerintah meminta masyarakat tetap waspada, tetapi tidak panik, dan hanya mengandalkan informasi dari sumber resmi.

Ketakutan akan gempa bumi di Jepang dipicu oleh komik yang terbit pada 1999.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.