Ikhbar.com: Tim Nasional (Timnas) sepak bola Indonesia U-17 akan kembali berlaga dalam pertandingan terakhir Grup C melawan Afghanistan. Laga tersebut bakal berlangsung di Stadion Pangeran Abdullah al-Faisal, Jeddah, Arab Saudi pada Jumat, 11 April 2025 pukul 00.15 WIB.
Meski sudah memastikan tempat di perempat final dan tiket ke Piala Dunia U-17 2025, Garuda Muda tetap mengincar kemenangan demi menyapu bersih semua laga di fase grup.
Kemenangan atas Afghanistan tak hanya mengukuhkan dominasi Timnas Indonesia U17 di grup ini, tapi juga membuka peluang mencetak sejarah baru, yakni meraih tiga kemenangan penuh dalam ajang resmi AFC. 
Baca: Lolos ke Piala Dunia 2025, Ini Calon Lawan Timnas Indonesia U17
Terakhir kali prestasi seperti itu terjadi adalah di Piala Asia U-20 tahun 1970. Di level U-17, pencapaian terbaik Indonesia adalah mencapai perempat final pada tahun 2018.
“Laga ini tetap strategis. Kami ingin menjaga ritme permainan dan memastikan performa tetap stabil,” ungkap Manajer Timnas Indonesia U17, Ahmed Zaki Iskandar.
Di sisi lain, Afghanistan datang sebagai tim juru kunci setelah mengalami dua kekalahan tanpa mencetak gol, serta kebobolan delapan kali. Statistik ini menjadikan mereka sebagai tim dengan rekor terburuk di Piala Asia U-17 2025 sejauh ini.
Kendati begitu, pelatih Timnas Indonesia U17, Nova Arianto tak ingin anak asuhnya lengah. Ia membuka peluang rotasi agar pemain yang belum tampil mendapat menit bermain, sekaligus menguji kedalaman skuad.
“Pertandingan ini jadi kesempatan emas untuk memberikan jam terbang bagi mereka yang belum bermain. Namun kami tetap menargetkan kemenangan dengan performa tim yang konsisten,” jelas Nova.
Dari 23 nama yang dibawa ke Arab Saudi, enam pemain belum mencicipi menit bermain, termasuk dua penjaga gawang: Rendy Mochtar dan Muhammad Rhaka, serta empat pemain lapangan: Ida Bagus Cahya, Aldiansyah Taher, Fardan Farras, dan Faaris Silva.
Coach Nova sendiri sudah memainkan 17 pemain sepanjang dua pertandingan sebelumnya, termasuk Fandi Ahmad, Rafi Rasyiq, dan Ilham Romadhona dari bangku cadangan.
Meski sudah tak punya peluang lolos, pelatih Afghanistan, Elias Manoucher mengaku timnya tetap termotivasi menghadap Timnas Indonesia. U17. Ia menganggap laga ini sebagai sarana pembelajaran berharga bagi para pemain mudanya.
“Meski Indonesia sangat kuat, kami ingin menjadikan pertandingan ini sebagai pengalaman berharga untuk masa depan pemain kami,” ujar Manoucher.
Sementara itu, satu tiket tersisa ke perempat final dari Grup C akan diperebutkan Korea Selatan dan Yaman. Korea hanya membutuhkan hasil imbang karena unggul selisih gol (+5), sementara Yaman dengan selisih -1 wajib menang.
Pelatih Korea Selatan, Baek Ki-tae menyatakan akan memfokuskan permainan untuk menekan lini tengah Yaman yang dinilai sebagai titik lemah mereka. Sedangkan pelatih Yaman, Samer Saleh, berharap timnya tampil lebih rapi dan disiplin dibanding saat tumbang 1-4 dari Timnas Indonesia U17.
