Ikhbar TV Hadirkan Sinikbar Spesial Ramadan, Podcast Dakwah Kekinian untuk Gen Z

Pengasuh Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, KH Lukman Hakim (kanan) saat menjadi narasumber Sinikhbar bertajuk "Puasa Para Sufi." Foto: Dok. IKHBAR TV

Ikhbar.com: Ikhbar TV menghadirkan inovasi dakwah dengan meluncurkan program siniar (podcast) bertajuk Sinikbar | Siniar Ikhbar Spesial Ramadan.”

Program yang tayang eksklusif setiap Sabtu pukul 20.00 WIB ini mengusung konsep diskusi santai bersama tokoh-tokoh inspiratif. Acara ini bertujuan menyampaikan nilai-nilai Islam dengan cara yang lebih relevan bagi Generasi Z (Gen Z).

Chief Programming Officer (CCO)/Direktur Program dan Pemberitaan, Ustaz Sofhal Adnan menjelaskan bahwa pemilihan format podcast bukan tanpa alasan. Menurutnya, Gen Z lebih menyukai konten yang fleksibel, bisa didengar kapan saja, serta memiliki nuansa interaktif dan dekat dengan keseharian mereka.

“Kami ingin menghadirkan dakwah yang tidak terasa menggurui. Dengan gaya diskusi santai, kami berharap pesan-pesan Islam lebih mudah dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sinikbar hadir untuk menjawab kebutuhan dakwah yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman,” ujar Ustaz Sofhal.

Poster program Sinikhbar Special Ramadan. Foto: IKHBAR TV

Ia menjelaskan, program ini menghadirkan berbagai narasumber, mulai dari ulama, cendekiawan, hingga figur publik yang memiliki wawasan luas dalam dunia Islam.

“Beberapa yang kami undang adalah KH Kholilirrahman, KH Lukman Hakim, KH Ahmad Zaini Dahlan, Ning Ivana Amelia, Ustaz Abudzar Alghiffari, dan KH Marzuki Wahid. Mereka tidak hanya membahas tema-tema keislaman, tetapi juga mengupas isu-isu sosial hingga gaya hidup yang relevan dengan kehidupan anak muda,” katanya.

Menjawab kebutuhan Gen Z

Salah satu keunikan program adalah segmentasi audiens yang spesifik, yaitu Gen Z. Menurut Ustaz Sofhal, Ikhbar TV melihat bahwa anak muda saat ini membutuhkan ruang diskusi yang lebih terbuka dan relatable dalam memahami ajaran Islam.

Baca: Cara Mudah Jaga Konsistensi Tadarus Al-Qur’an selama Ramadan

“Kami menilai masih banyak dari mereka yang ingin mendalami Islam, tetapi mencari pendekatan yang lebih cair dan tidak monoton. Oleh karena itu, kami mengemas program ini dengan visual yang ceria, format obrolan santai, dan membahas topik-topik yang dekat dengan keseharian mereka,” jelasnya.

Meski saat ini program belum menghadirkan segmen interaksi langsung dengan audiens, ia mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan opsi tersebut di masa mendatang.

“Kami ingin membangun komunitas diskusi yang lebih luas. Ke depan, kami berencana menambahkan fitur interaksi real-time, baik melalui sesi Q&A, polling, maupun kolaborasi dengan komunitas Muslim muda,” katanya.

Ia mengaku, dengan pendekatan yang lebih segar dan kekinian. Sinikhbar ini diharapkan menjadi salah satu program dakwah digital yang mampu menjangkau lebih banyak anak muda.

“Kami optimistis bahwa konten dakwah bisa berkembang lebih jauh dengan format yang sesuai dengan tren dan kebutuhan zaman,” tandanya.

Strategi keberlanjutan

Sementara itu, Chief Commercial Officer (CCO) Ikhbar TV, Ustaz Agung Firmansyah menjelaskan, dalam menjalankaknprogram ini pihaknya mengadopsi model bisnis berbasis kemitraan strategis dengan berbagai sponsor yang memiliki visi sejalan dengan nilai-nilai Islam.

“Kami membuka peluang kerja sama dengan brand yang ingin menjangkau audiens Muslim dengan cara yang lebih relevan. Selain itu, monetisasi juga dilakukan melalui iklan digital, placement produk dalam episode, serta potensi subscription premium untuk akses konten eksklusif di masa depan,” ujar Ustaz Agung.

Untuk memastikan keberlanjutan program ini, Ustaz Agung menyebut bahwa Ikhbar TV bakal menerapkan strategi hybrid yang menggabungkan sponsorship, iklan digital, dan kolaborasi dengan lembaga dakwah, institusi pendidikan, maupun komunitas Muslim.

“Siniar digital memiliki keunggulan dalam menjangkau audiens lebih luas dengan biaya yang lebih efisien dibandingkan siaran konvensional,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ustaz Agung mengatakan bahwa keberhasilan program ini diukur melalui berbagai Key Performance Indicators (KPI), seperti jumlah views, watch time, tingkat engagement, pertumbuhan subscriber, serta dampak dari kerja sama bisnis yang dijalin.

Meski demikian, Ustaz Agung menyadari bahwa tren podcast berbasis Islam di Indonesia terus berkembang, terutama di kalangan anak muda yang lebih menyukai format diskusi ringan namun tetap berbobot.

“Karenanya, program Siniar Ikhbar Spesial Ramadan menjadi langkah awal bagi Ikhbar TV untuk menghadirkan lebih banyak konten Islami interaktif dan relevan di masa depan,” tandasnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.