Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata

Hamas menyetujui usulan gencatan senjata dengan Israel. Pokok-pokok kesepakatan akan dibicarakan bersama delegasi Israel dan mediator dalam waktu dekat. Dok: Reuters/Dawoud Abu Alka

Ikhbar.com: Israel telah menerima tanggapan positif dari Hamas atas usulan terbaru gencatan senjata di Jalur Gaza. Namun, sejumlah rincian masih dibahas.

Saluran televisi Channel 12 menyebut para mediator menyampaikan respons Hamas yang menyambut baik proposal tersebut.

“Kami telah merampungkan konsultasi internal dengan faksi-faksi Palestina terkait usulan terbaru untuk menghentikan agresi terhadap rakyat kami di Gaza,” ujar juru bicara Hamas, dikutip dari Anadolu Agency, pada Sabtu, 5 Juli 2205.

Baca: Bos Baru Hamas: Sudah Waktunya Israel Takluk!

Sumber anonim menyebut delegasi Israel akan dikirim ke Doha, Qatar, untuk membahas implementasi kesepakatan, meski belum ada jadwal pasti. Negosiasi ini diperkirakan hanya berlangsung selama satu setengah hari.

Mesir juga mengintensifkan komunikasi dengan pihak-pihak terkait demi melanjutkan perundingan tidak langsung, dan menyusun formula akhir yang disepakati semua pihak.

Menurut laporan media Israel KAN, Hamas tetap pada tiga tuntutan utama: pengembalian mekanisme distribusi bantuan seperti semula, perpanjangan masa gencatan senjata lebih dari 60 hari, dan penarikan penuh militer Israel dari Gaza.

Namun, menurut Israel Hayom, isu penarikan pasukan menjadi titik krusial. Israel ingin tetap mempertahankan kehadiran militer di Poros Morag yang memisahkan Rafah dan Khan Younis di Gaza selatan. Hamas, sebaliknya, menuntut penarikan total.

Harian Yedioth Ahronoth menyebut Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kemungkinan akan mengumumkan kesepakatan gencatan senjata saat bertemu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pekan depan di Washington.

Baca: Hamas Siap Bebaskan Sandera dengan Syarat Perang di Gaza Diakhiri

Meski Hamas belum membeberkan isi rinci proposal, media Israel dan AS melaporkan bahwa dalam usulan tersebut Hamas akan membebaskan setengah dari total tawanan Israel yang masih hidup (10 orang) serta 18 jenazah tawanan lainnya, dibagi dalam lima tahap selama periode gencatan senjata 60 hari.

Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan sejumlah besar tahanan Palestina, dan menarik pasukan dari beberapa wilayah Gaza secara bertahap, yang merupakan salah satu poin yang memicu perbedaan pandangan di Tel Aviv.

Beberapa pihak di Israel tetap bersikeras agar Hamas dilucuti senjata dan para pemimpinnya diasingkan ke luar negeri.

Tel Aviv memperkirakan terdapat sekitar 20 tawanan Israel di Gaza, sementara lebih dari 10.400 warga Palestina mendekam di penjara Israel, banyak di antaranya mengalami penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis yang menyebabkan kematian, menurut laporan kelompok HAM Palestina dan Israel.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.