Ikhbar.com: Sebanyak 12 relawan Indonesia masih tertahan di Gaza Selatan, Palestina. Hal itu disebabkan pintu perbatasan Rafah ditutup akibat serangan militer Israel.
Informasi tersebut seperti yang disampaikan Kepala Tim Medis Darurat MER-C Indonesia, Arief Rachman dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu, 15 Mei 2024.
“Ada 12 relawan MER-C Indonesia yang masih tertahan di Gaza Selatan. Mereka terdiri dari sembilan tenaga medis, dan tiga orang tenaga non medis,” ujarnya.
Ia menjelaskan, 12 orang relawan tersebut terdiri dari satu dokter spesialis bedah plastik, satu dokter spesialis bedah ortopedi, satu dokter spesialis kedokteran keluarga, satu dokter umum, dan empat perawat.
“Ditambah lagi dengan tiga staf non medis, dan satu bidan,” jelas dia.
Baca: Israel Sengaja Bunuh Ulama untuk Lemahkan Iman Rakyat Palestina
Menurutnya, penutupan pintu perbatasan Rafah telah membuat alur keluar-masuk tim kemanusiaan menjadi terganggu. Tim relawan tersebut, kata dia, seharusnya kembali ke Kairo karena tugas mereka di Gaza Selatan telah selesai.
Pihaknya menjelaskan bahwa di Kairo saat ini ada tim MER-C Indonesia yang bersiaga, mereka akan masuk ke Rafah bila situasi di perbatasan membaik.
“Katakanlah ke depan kemudian terjadi gencatan senjata permanen, situasi kondusif maka kemudian tim ini bisa bergerak masuk ke Rafah. Atau kalau kemudian sampai visa habis ternyata kondisi tidak menentu, tidak memungkinkan buat masuk (ke Rafah) maka tim ini kembali ke Indonesia,” katanya.
Arief menjelaskan, tim relawan di Kairo ini berjumlah tujuh orang, terdiri dari satu dokter spesialis kandungan, satu dokter spesialis bedah, satu dokter spesialis anestesi, satu dokter umum, satu dokter gigi, dan dua perawat.