Ikhbar.com: Lebih dari satu juta umat Muslim baik dari Arab Saudi maupun dari memadati Masjidil Haram, Makkah dan Masjid Nabawi Madinah untuk menghabiskan 10 malam terakhir di bulan Ramadan.
Kepadatan jemaah mulai terjadi pada Sabtu, 30 Maret 2024 atau memasuki hari ke-20 Ramadan. Mereka berbondong-bondong melaksanakan umrah serta salat tarawih, dan tahajud.
Dikutip dari Saudi Gazette, seluruh area Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dipenuhi kerumunan jemaah untuk melaksanakan salat malam.
“Mereka larut dalam suasana ketenangan di tengah sistem layanan terpadu yang disediakan pemerintah Arab Saudi demi kenyamanan para jamaah,” tulis Saudi Gazette pada Rabu, 3 April 2024.
Baca: Aneka Perayaan Lebaran di Arab Saudi, Ada Pesta Kembang Api hingga Konser Musik
Saudi Gazette melaporkan, sejak pagi para jamaah dan pengunjung telah membanjiri mataf atau area sekeliling Kakbah, halaman Masjidil Haram, dan jalan-jalan yang menuju Dua Masjid Suci.
Otoritas Umum untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, berkoordinasi dengan berbagai departemen dan lembaga, telah membuat rekayasa pengaturan demi kenyamanan jemaah.
“Pemerintah setempat melakukan pengawasan dan pemantauan cukup ketat. Mereka mengawasi kelancaran para jemaah,” tulisnya.
Pengelola Dua Masjid Suci telah mengerahkan lebih dari 4.000 petugas baik dari kalangan laki-laki maupun perempuan. Mereka diawasi 200 pejabat Saudi untuk bekerja sepanjang waktu.
“Tugas mereka adalah membersihkan Masjidil Haram dan halamannya, serta 3.516 toilet, di samping merawat 9.155 wadah Zamzam, lebih dari 35.000 karpet baru di seluruh aula dan halaman Masjidil Haram, serta 3.000 gerobak tangan, serta 2.000 kendaraan listrik dan 6.000 pendorong kendaraan,” tulis Saudi Gazette.
Di sisi lain, i’tikaf di Dua Masjid Suci hanya diikuti ribuan jemaah. Hal itu terjadi lantaran mereka yang ingin i’tikaf harus melakukan pendaftaran secara daring.
Sementara itu, Kepresidenan Urusan Agama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah mengintensifkan sesi dan program untuk menghafal Al-Qur’an di Dua Masjid Suci selama sepuluh hari terakhir Ramadan.
“Ini termasuk program tetap untuk menghafal Al-Qur’an bagi jemaah laki-laki maupun perempuan selama 24 jam sehari. Sebanyak 1.230 siswa laki-laki dan perempuan mengikuti program ini dengan 102 guru laki-laki dan perempuan,” jelasnya.
Selain itu, ada juga tahsin untuk para jemaah. Mereka dibagi menjadi enam periode. Otoritas setempat mengklaim program tersebut akan memberikan manfaat bagi 1.300 jemaah setiap harinya.