Ikhbar.com: KH Yahya Cholil Staquf, KH Saifullah Yusuf, dan Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, tampak makan bersama dalam suasana penuh keakraban sebagai representasi soliditas jajaran teras Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Kebersamaan tersebut menyita perhatian publik karena dinilai mencerminkan harmoni internal PBNU sekaligus memunculkan spekulasi terkait pembahasan agenda strategis organisasi, termasuk Muktamar.
Pertemuan itu berlangsung di Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya, yang merupakan kediaman Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Dalam kesempatan tersebut, Rais Aam PBNU duduk semeja dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, serta Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Agenda pertemuan lebih difokuskan pada penguatan silaturahmi antar-pimpinan. Rangkaian kegiatan diisi dengan pembacaan shalawat, doa bersama, serta makan nasi talaman secara bersama-sama. Adapun pembahasan teknis organisasi disepakati untuk dilanjutkan pada waktu mendatang.
Baca: Rais Aam dan Gus Yahya Islah, Bagaimana Status Pj Ketum PBNU KH Zulfa Mustofa?
“Alhamdulillah tadi sudah kumpul semua. Kita bersama-sama berdoa, bersolawat. Mudah-mudahan insyaallah nanti pada waktu-waktu mendatang akan ada pembicaraan yang lebih lanjut,” ujar Gus Ipul kepada wartawan, Ahad, 28 Desember 2025.
Gus Ipul menjelaskan, pertemuan tersebut belum diarahkan pada pembahasan agenda strategis organisasi. Menurutnya, silaturahmi dan penguatan suasana batin kebersamaan menjadi tujuan utama pertemuan kali ini.
“Soal muktamar nanti akan dibicarakan lebih lanjut. Kapan waktunya, juga belum bisa dipastikan. Tunggu penjelasan dari Kiai Miftachul Akhyar,” ujarnya.
Selain Rais Aam, Ketua Umum, dan Sekretaris Jenderal PBNU, pertemuan itu turut dihadiri Katib Aam PBNU Muhammad Nuh, serta sejumlah tokoh dan pengurus PBNU dari unsur Syuriyah dan Tanfidziyah. Hadir pula KH Anwar Mansyur dan KH Idris Hamid.
Kebersamaan para pimpinan PBNU dalam forum informal tersebut dinilai menjadi simbol pentingnya komunikasi dan harmoni internal organisasi. Meski belum menghasilkan keputusan konkret, pertemuan itu dipandang sebagai sinyal positif bagi konsolidasi PBNU ke depan.