Ikhbar.com: Pemerintah memastikan dukungan nyata bagi keluarga terdampak banjir dan longsor di Sumatera melalui skema bantuan terpadu. Kebijakan ini mencakup bantuan perabotan rumah tangga, jaminan hidup, santunan, serta program pemberdayaan ekonomi sebagai bagian dari penguatan respons darurat dan percepatan pemulihan pascabencana.
Menteri Sosial (Mensos), KH Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa setiap keluarga korban akan menerima bantuan senilai Rp3 juta. Dana tersebut diperuntukkan bagi pengadaan kembali perabot rumah tangga yang rusak atau hilang akibat bencana.
“Bantuan ini untuk melengkapi isi rumah, seperti alat-alat dapur, kursi, meja, dan kebutuhan dasar lainnya, dengan nilai sebesar Rp3 juta,” ujar sosok yang akrab disapa Gus Ipul itu pada Kamis, 18 Desember 2025.
Baca: Kemendikdasmen Siapkan Tunjangan Khusus bagi 16.500 Guru Korban Banjir Sumatera
Selain bantuan perabotan, pemerintah tengah mematangkan skema jaminan hidup (jadup) bagi para penyintas. Usulan awal menetapkan jadup sebesar Rp10 ribu per orang per hari, yang saat ini masih dibahas bersama kementerian dan lembaga terkait.
“Jika satu keluarga terdiri dari lima orang, maka bantuan jadupnya bisa mencapai Rp50 ribu per hari. Rencananya bantuan ini akan diberikan selama tiga bulan,” ujar Gus Ipul.
Penetapan final besaran jadup akan diputuskan setelah mempertimbangkan kondisi lapangan serta masukan dari kementerian dan lembaga terkait, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar sesuai kebutuhan korban.
Pemerintah juga menyiapkan program pemberdayaan ekonomi guna mempercepat pemulihan keluarga terdampak. Melalui program ini, setiap keluarga direncanakan memperoleh bantuan modal sebesar Rp5 juta.
“Bantuan pemberdayaan ini disiapkan agar keluarga terdampak tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa kembali produktif,” katanya.
Di luar itu, pemerintah menyalurkan santunan kematian sebesar Rp15 juta per orang serta santunan luka berat sebesar Rp5 juta per orang. Penyaluran santunan telah dilakukan Kementerian Sosial kepada korban jiwa di Aceh.
Gus Ipul secara langsung menyerahkan santunan kepada 31 ahli waris korban meninggal dunia setelah proses verifikasi rampung. Penyerahan berlangsung di Kantor Dinas Sosial P3A Kabupaten Pidie Jaya, Selasa, 16 Desember 2025.
Data penerima santunan dan bantuan lainnya masih bersifat sementara, mengacu pada hasil asesmen pemerintah daerah dan BNPB. Pemerintah berkomitmen melakukan pembaruan data secara berkala.
“Pemerintah akan terus memperbarui data agar seluruh korban terdampak mendapatkan haknya secara tepat sasaran,” tandasnya.