Ikhbar.com: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup seluruh jalur pendakian Gunung Semeru setelah aktivitas vulkanik kembali meningkat.
Penegasan mengenai penutupan jalur ini disampaikan sebagai respons atas erupsi yang terjadi dan perubahan status gunung dari Waspada menjadi Awas.
Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha menjelaskan bahwa keputusan penutupan diambil karena tingkat aktivitas Semeru meningkat signifikan. Ia menyebut perubahan status menjalani proses bertahap.
“Sehubungan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi tentang tingkat aktivitas Gunung Semeru dari level II ke III dan level IV, maka kegiatan pendakian Gunung Semeru dinyatakan ditutup,” kata Rudi dikutip dari Antara, pada Kamis, 20 November 2025.
Baca: Ilmuwan Ciptakan Kumbang Separuh Robot, Siap Jadi Penyelamat di Lokasi Bencana
Informasi penutupan disampaikan melalui surat resmi bernomor PG.17/T.8/TU/HMS.01.08/B/11/2025 yang diterbitkan Balai Besar TNBTS. Surat tersebut memuat ketentuan penghentian aktivitas pendakian sampai kondisi kembali aman.
Sementara itu, rekomendasi radius bahaya dari PVMBG menjadi pertimbangan tambahan. Zona aman ditetapkan minimal delapan kilometer dari puncak serta sektoral 20 kilometer ke arah selatan dan tenggara. Seluruh keputusan difokuskan pada keselamatan pendaki dan petugas.
Di sisi lain, pendaki yang sudah membeli tiket daring melalui laman bromotenggersemeru.id diperbolehkan menjadwalkan ulang.
Rudi mengimbau agar seluruh calon pendaki mematuhi batas bahaya yang ditetapkan. “Kami berharap ini bisa menjadi perhatian bagi para calon pendaki, masyarakat, dan pecinta alam untuk mematuhi rekomendasi zona bahaya dari PVMBG,” ujarnya.
Sementara itu, Pranata Humas Balai Besar TNBT, Endrip Wahyutama menyampaikan bahwa kondisi Ranu Kumbolo masih stabil. Lokasinya berada di sisi utara sehingga tidak terdampak langsung awan panas yang bergerak ke arah selatan–tenggara.
Ia menyebut para pendaki tetap bermalam karena perjalanan turun pada malam hari berisiko tinggi akibat hujan dan licin.
“Oleh karena itu, para pengunjung tetap bermalam di lokasi, mengingat perjalanan kembali ke Ranupani cukup berisiko karena sudah malam dan cuaca di kawasan tersebut sedang hujan,” ucapnya.
Tak hanya itu, seluruh pendaki di Ranu Kumbolo akan dijadwalkan turun menuju Ranupani pada Kamis, 20 November 2025 pukul 08.00 WIB. Pihak TNBTS memastikan koordinasi terus berjalan bersama para pemandu pendakian resmi.
“Kami terus berkoordinasi dengan para pemandu dari pendamping pendakian Gunung Semeru terdaftar dan hingga saat ini kondisi pengunjung masih aman serta terkendali,” kata Endrip.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani menyampaikan bahwa jumlah pendaki di Ranu Kumbolo mencapai 178 orang. Angka tersebut terdiri atas 137 pendaki, satu petugas, dua saver, tujuh PPGST, 15 porter, dan enam orang dari Kementerian Pariwisata.
“Sore tadi PPGST menyampaikan evakuasi malam tidak direkomendasikan karena gelap, licin, dan beberapa lokasi jalur rawan longsor. Sementara, kami minta yang ada di Ranu Kumbolo tetap di sana dalam posisi siap jika sewaktu-waktu harus turun malam sambil melihat situasi terbaru,” pungkasnya.