Presiden Prabowo, Gus Yahya, hingga Habib Luthfi Masuk Daftar 500 Muslim Berpengaruh di Dunia

Presiden RI, Prabowo Subianto. Foto: Dok. Setneg

Ikhbar.com: Presiden RI, Prabowo Subianto, mencatat prestasi internasional setelah namanya masuk dalam daftar “500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia” edisi 2026 versi The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), Yordania. Ia menempati peringkat ke-15, sejajar dengan sejumlah pemimpin dunia lainnya.

Lembaga yang berbasis di Yordania tersebut menjelaskan bahwa daftar ini disusun untuk mengukur sejauh mana pengaruh tokoh-tokoh Muslim terhadap umat Islam di berbagai bidang, mulai dari budaya, ideologi, politik, hingga ekonomi.

RISSC menegaskan bahwa publikasi ini tidak dimaksudkan untuk mendukung pandangan para tokoh, melainkan untuk menilai dampak dan pengaruh mereka secara global.

Dalam edisi tahun 2026, posisi pertama ditempati Emir Qatar, Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani, diikuti Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan pada peringkat ke-7, dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz di urutan ke-8.

Dari kawasan Asia Tenggara, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim juga masuk dalam daftar dengan menempati posisi ke-10.

Presiden Prabowo disebut menonjol karena kharismanya sebagai pemimpin baru Indonesia yang menjabat sejak Oktober 2024. Publikasi tersebut menilai, Prabowo dikenal memiliki kemampuan berpidato yang kuat dan kedekatan emosional dengan masyarakat pedesaan serta kalangan pekerja.

Baca: Ribuan Muslim India Dikasuskan karena Ungkapan ‘I Love Muhammad’

“Prabowo dikenal karena kharisma bicaranya di depan publik dan kemampuannya untuk terhubung dengan pemilih pedesaan dan kelas pekerja. Ia juga seorang penunggang kuda yang ulung, telah mewakili Indonesia dalam kompetisi internasional,” tulis laporan RISSC.

Selain itu, sikap tegas Prabowo terhadap agresi Israel di Gaza juga menjadi perhatian dunia internasional.

“Indonesia telah mengecam keras tindakan Israel di Gaza, dan menawarkan dukungan terhadap kasus genosida Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) dengan mengajukan pendapat penasihat hukum,” lanjut laporan tersebut.

Selain Presiden Prabowo, dua tokoh Muslim Indonesia lainnya juga masuk dalam daftar bergengsi ini, yakni Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di peringkat ke-19 dan ulama karismatik, Habib Luthfi bin Yahya di posisi ke-31.

Gus Yahya menempati kategori Ulama, Pemimpin Otoritas Agama, dan Khatib, berkat kepemimpinannya di Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di dunia dengan lebih dari 90 juta anggota dan 21.000 madrasah.

Dalam publikasi The Muslim 500, Gus Yahya dinilai sukses memperjuangkan Islam Sunni yang moderat, welas asih, dan berorientasi pada kemanusiaan universal.

Di bawah kepemimpinannya, NU aktif mempromosikan ajaran Islam rahmatan lil ‘alamin dan memperluas pengaruhnya di ranah global. Ia juga mendirikan Bayt ar-Rahmah dan Center for Shared Civilizational Values (CSCV) pada tahun 2021 untuk memperkenalkan Islam Nusantara sebagai model koeksistensi damai dan penangkal ideologi ekstremis di Amerika Utara, Eropa, dan Timur Tengah.

Kiprah Gus Yahya juga terlihat dari sejumlah forum dialog lintas agama dan peradaban, seperti Religion of Twenty (R20) di Bali (2022), International Summit of Religious Authorities (ISORA) di Jakarta (2023), ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) di Jakarta (2023), Muktamar Internasional Fiqih Peradaban di Surabaya (2023), hingga Konferensi Internasional Humanitarian Islam (2024).

Sikapnya yang konsisten membela kemanusiaan juga tercermin dalam pandangannya terhadap konflik Gaza. Gus Yahya mengecam keras tindakan Israel yang disebutnya “tidak manusiawi dan bertentangan dengan prinsip keadilan universal.”

Di bawah arahannya, NU ikut bergabung dengan berbagai elemen masyarakat sipil Indonesia untuk menolak tindakan yang disebut sebagai “hukuman kolektif” terhadap warga Palestina.

Habib Luthfi bin Yahya, yang juga masuk daftar ke-31, dinilai sebagai tokoh spiritual yang berpengaruh besar dalam menjaga harmoni sosial dan keagamaan di Indonesia. Perannya dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan spiritualitas Islam turut memperkaya citra Indonesia sebagai negara dengan Islam yang damai dan moderat.

Kehadiran tiga tokoh besar Indonesia dalam daftar “The World’s 500 Most Influential Muslims 2026” menunjukkan pengakuan dunia terhadap pengaruh besar Indonesia dalam lanskap Islam global, baik di bidang politik, keagamaan, maupun kemanusiaan.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.