Ikhbar.com: Polemik tayangan Trans7 yang dinilai telah menyindir kiai dan aktivitas pesantren beberapa waktu lalu menuai respons tegas dari Menteri Agama (Menag) Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar. Ia mengingatkan bahwa pesantren memiliki posisi penting dalam peradaban bangsa dan tidak boleh diganggu oleh pihak mana pun.
Menurut Prof. Nasar, pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan agama, tetapi juga laboratorium peradaban yang telah melahirkan generasi berakhlak mulia. Karena itu, ia menegaskan agar tidak ada pihak yang meremehkan atau menyudutkan sistem pendidikan pesantren.
Pernyataan tersebut disampaikan Prof. Nasar usai menghadiri kegiatan pendampingan aparatur sipil negara (ASN) sekaligus peluncuran Program Pendampingan Pesantren di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Kota Malang, Jawa Timur.
Baca: Trans7 Didesak Siarkan Permintaan Maaf selama Seminggu di Jam Prime Time
“Jadi, jangan sekali-kali mengusik sistem peradaban yang dikembangkan oleh pesantren,” tegas Menag.
Pernyataan tersebut disampaikan usai menghadiri kegiatan pendampingan aparatur sipil negara (ASN) sekaligus peluncuran Program Pendampingan Pesantren di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Kota Malang, Jawa Timur.
Menag menambahkan, selama lebih dari tiga abad, pesantren telah membuktikan diri sebagai benteng moral dan pusat pembentukan karakter bangsa.
“Pesantren sudah lebih dari 300 tahun mengabdikan diri untuk menciptakan keadaban dalam masyarakat Indonesia, melahirkan kemanusiaan yang adil dan beradab,” ujarnya.
Terkait kontroversi tayangan Trans7, Menah menyebut pihak stasiun televisi telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada salah satu pesantren yang disinggung. Bahkan, pimpinan stasiun televisi tersebut mendatangi Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur untuk menyatakan penyesalannya.
Menurutnya, langkah itu patut diapresiasi sebagai bentuk tanggung jawab dan itikad baik. Meski demikian, ia berharap kejadian serupa tidak terulang.
“Mereka mengakui bahwa kejadian itu di luar kendali dan sudah mengambil tindakan tegas terhadap semua pihak yang terlibat,” Prof. Nasar.
Ia menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh media dan masyarakat untuk bijak dalam menyikapi kehidupan pesantren, serta menghormati jasa besar para kiai yang telah menjaga peradaban bangsa.