Gelombang Aksi Pro-Palestina Guncang Eropa, 400 Demonstran Ditangkap di London

Demonstran pro-Palestina berpartisipasi dalam protes nasional untuk Gaza di luar Colosseum di Roma, Italia. Foto: Reuters/Yara Nardi

Ikhbar.com: Puluhan ribu warga di berbagai kota besar Eropa turun ke jalan menentang perang Israel di Gaza. Aksi besar-besaran digelar di Inggris, Italia, Spanyol, dan Portugal pada Sabtu, 4 Oktober 2205.

Demonstrasi di Barcelona dan Madrid sudah direncanakan sejak beberapa pekan lalu, sedangkan unjuk rasa di Roma dan Lisbon dipicu kemarahan publik setelah pasukan Israel mencegat armada bantuan kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang berlayar dari Barcelona menuju Gaza.

Lebih dari 450 aktivis, termasuk mantan wali kota Barcelona, ditahan oleh Israel dalam insiden tersebut.

Di Italia, lebih dari dua juta orang berpartisipasi dalam mogok nasional mendukung Palestina.

Baca: Ratusan Ribu Warga Belanda Demo, Desak Negaranya Sanksi Israel

Sementara di Spanyol, gelombang solidaritas semakin kuat setelah Perdana Menteri Pedro Sánchez menyebut perang di Gaza sebagai “genosida” dan menyerukan pelarangan tim olahraga Israel dari ajang internasional.

“Bagaimana mungkin kita menyaksikan genosida secara langsung setelah pengalaman Eropa di tahun 1940-an?” ujar seorang peserta aksi berusia 63 tahun, Maria Jesus Parra, dikutip dari Al Jazeera, pada Sabtu, 4 Oktober 2025.

Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak lagi bisa berpura-pura tidak tahu atas penderitaan warga Gaza.

Di London, aksi solidaritas berujung pada penangkapan setidaknya 442 orang. Polisi memindahkan demonstran yang duduk di jalan sambil menulis slogan di papan bertuliskan dukungan untuk Palestine Action.

Baca: Israel Tangkap Kapal Terakhir Armada Bantuan Sumud Flotilla

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyerukan ketenangan melalui platform X, mengingatkan bahwa saat ini adalah “masa berkabung, bukan waktu untuk menambah luka.”

Sementara itu, ribuan orang juga turun ke jalan di Dublin dan Athena menandai dua tahun sejak Israel melancarkan serangan besar ke Gaza serta menuntut sanksi internasional terhadap Tel Aviv.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.