Studi: Perusahaan Minyak Terbukti Sebabkan Gelombang Panas Dunia

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan kebakaran hutan akibat gelombang panas. Foto: Pixabay/Dazu59

Ikhbar.com: Sebuah riset terbaru untuk pertama kalinya berhasil mengaitkan secara langsung emisi karbon dari perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil terbesar di dunia dengan puluhan gelombang panas mematikan.

Analisis ini dinilai sebagai sebuah “lompatan maju” yang dapat menjadi landasan untuk tuntutan hukum di masa depan, guna meminta pertanggungjawaban korporasi atas kerusakan akibat krisis iklim.

Penelitian tersebut menunjukkan bagaimana emisi dari masing-masing perusahaan bahan bakar fosil membuat terjadinya gelombang panas ekstrem yang sebelumnya mustahil, menjadi ribuan kali lebih mungkin terjadi.

Baca: Bahaya Limbah Rumah Tangga Setara dengan Krisis Iklim, Kata Peneliti

Studi ini secara efektif membuktikan bahwa emisi tersebut adalah penyebab utama dari berbagai bencana gelombang panas.

“Kemampuan untuk melacak kembali dan mengukur kontribusi dari setiap emitor besar ini bisa menjadi sangat berguna untuk menetapkan potensi pertanggungjawaban hukum,” ujar salah satu penulis senior laporan tersebut dari universitas ETH Zurich di Swiss, Prof Sonia Seneviratne, dikutip dari The Guardian, pada Senin, 15 September 2025.

Temuan riset menyebutkan bahwa emisi dari 14 perusahaan terbesar saja sudah cukup untuk memicu lebih dari 50 gelombang panas yang seharusnya tidak akan terjadi.

Sebagai contoh, polusi karbon dari bahan bakar fosil produksi ExxonMobil atau Saudi Aramco masing-masing membuat 51 peristiwa gelombang panas menjadi setidaknya 10.000 kali lebih mungkin terjadi dibandingkan dengan kondisi dunia tanpa pemanasan global.

Baca: India Cat Kawasan Kumuh untuk Tangkal Panas Ekstrem

Para peneliti menegaskan bahwa perusahaan bahan bakar fosil memiliki tanggung jawab khusus.

Mereka dinilai telah mengejar keuntungan melalui disinformasi dan lobi, meskipun telah mengetahui sejak tahun 1980-an bahwa pembakaran bahan bakar fosil akan memicu dampak iklim yang parah.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.