Ikhbar.com: Israel meluncurkan serangan udara pada Kamis, 18 Juni 2025, terhadap reaktor air berat Arak milik Iran, menandai eskalasi terbaru dalam ketegangan nuklir antara kedua negara.
Reaktor yang terletak sekitar 250 km barat daya Teheran itu ditargetkan karena potensinya memproduksi plutonium, bahan penting untuk senjata nuklir.
“Serangan ini diarahkan pada komponen yang dirancang untuk produksi plutonium, guna mencegah reaktor dimanfaatkan untuk pengembangan senjata nuklir,” bunyi pernyataan militer Israel, dikutip dari AP News, pada Jumat, 20 Juni 2025.
Serangan tersebut merupakan bagian dari rangkaian serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran lainnya, termasuk pusat pengayaan uranium di Natanz, bengkel sentrifugal dekat Teheran, dan laboratorium di Isfahan.
Iran mengonfirmasi dua proyektil menghantam kompleks Arak, tetapi tidak merinci kerusakan yang ditimbulkan.
Baca: Bukan Sembarang Kampus, Weizmann Institute yang Dibombardir Iran ‘Otak’ Militer Israel
Meskipun reaktor tersebut belum pernah dioperasikan dan tidak mengandung bahan nuklir, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengingatkan bahwa fasilitas seperti Arak seharusnya tidak menjadi sasaran militer, karena berisiko menimbulkan dampak radiasi.
Arak dibangun pada awalnya sebagai bagian dari program militer rahasia Iran pasca-perang dengan Irak di era 1980-an.
Meski kemudian Iran beralih ke teknologi sentrifugal untuk pengayaan uranium, pembangunan reaktor tetap berlanjut.
Reaktor ini sempat menjadi poin penting dalam kesepakatan nuklir Iran tahun 2015, yang mewajibkan perombakan fasilitas agar tak bisa digunakan untuk tujuan militer.
Baca: Saudi Antar Jemaah Haji Iran Pulang lewat Jalur Darat
Namun, Iran dikabarkan membeli suku cadang baru, dan mengabaikan sebagian isi kesepakatan setelah Amerika Serikat (AS) keluar dari perjanjian tersebut pada 2018.
Satelit Maxar Technologies merilis gambar sebelum dan sesudah serangan yang menunjukkan kerusakan signifikan di area reaktor.
IAEA menyatakan tidak ada bahaya langsung terhadap publik karena tidak terdapat pelepasan radiasi.