Sejumlah Negara Afrika Ramai-ramai Belajar Kelola Zakat Bareng Baznas

Kegiatan pelatihan amil zakat internasional yang digelar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) University di Bogor pada Kamis, 17 April 2025. Foto: Dok. Baznas

Ikhbar.com: Enam negara dari benua Afrika ramai-ramai mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti pelatihan kompetensi dan sertifikasi amil zakat yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bersama IPB University.

Sejumlah negara Afrika yang mengikuti kegiatan di Bogor, Jawa Barat pada 16–26 April 2025 itu antara lain Nigeria, Sierra Leone, Senegal, Togo, Ghana, dan Benin.

Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan, Ustaz Rizaludin Kurniawan menjelaskan, para peserta merupakan tokoh penting dan pimpinan lembaga zakat di negara masing-masing. Mereka datang untuk mendalami sistem pengumpulan dan pendistribusian zakat yang telah berhasil diterapkan Indonesia melalui Baznas.

“Pelatihan ini bukan sekadar pertukaran ilmu, tetapi juga transfer keterampilan lintas negara dalam tata kelola zakat yang profesional dan berskala internasional,” ujar ustaz Rizaludin dalam keterangannya pada Kamis, 17 April 2025.

Baca: Baznas Ajak Warga Indonesia Gencarkan Donasi untuk Gaza

Ia menegaskan, program ini merupakan bentuk nyata kontribusi Indonesia dalam mendukung penguatan kapasitas pengelola zakat di level global. Menurutnya, Indonesia saat ini menjadi salah satu rujukan dunia dalam sistem zakat nasional, mulai dari penghimpunan hingga pemberdayaan mustahik.

“Baznas tak hanya jadi tempat belajar, tapi juga mitra strategis bagi banyak negara yang ingin membangun tata kelola zakat yang efektif dan berkeadilan,” tambahnya.

Dalam pelatihan ini, para peserta dibekali dua skema kompetensi utama, yaitu manajemen pengumpulan zakat dan manajemen distribusi serta pendayagunaan zakat.

Pada bagian pengumpulan, mereka belajar tentang strategi penghimpunan dana zakat, perencanaan program, manajemen donatur, serta inovasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.

“Sementara dalam aspek distribusi, peserta didorong memahami bagaimana zakat bisa menyentuh pemenuhan kebutuhan dasar dan sekaligus mengangkat kemandirian ekonomi mustahik,” jelasnya.

Program ini juga menjadi bagian dari diplomasi zakat Indonesia di kancah internasional. Ustaz Rizaludin berharap para peserta mampu menerapkan sistem zakat Indonesia di negara masing-masing, sekaligus memperkuat jaringan kerja sama antarlembaga zakat dunia.

Salah satu peserta dari Nigeria, Muhammad Lawal Maidoki, yang juga menjabat Ketua Association of Zakat and Waqf Operators in Nigeria (AZAWON) itu menyampaikan kekagumannya terhadap profesionalisme Baznas.

“Saya sangat terinspirasi oleh sistem yang diterapkan Baznas. Pengelolaan zakatnya sangat profesional dan terstruktur, menjadi model yang layak ditiru di level global,” ujarnya.

Maidoki menambahkan, kerja sama dengan Baznas telah berlangsung lama dan terus berkembang, terutama dalam upaya membangun sistem zakat nasional yang kuat di Afrika.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.