Ikhbar.com: Kementerian Kebudayaan Arab Saudi meluncurkan inisiatif Sustainable Ihram untuk mendaur ulang pakaian ihram bekas.
Program ini bertujuan mengurangi limbah tekstil, sekaligus mempertahankan kesakralan ihram sebagai simbol kesucian dalam ibadah Haji dan Umrah.
CEO Komisi Mode Saudi, Burak Cakmak, menyebut inisiatif ini sebagai langkah pertama dalam menciptakan produk sirkular di kerajaan.
Baca: Saudi Prioritaskan Haji 2025 untuk Jemaah Baru
“Ihram bukan produk mode biasa, tetapi diproduksi dan digunakan dalam jumlah besar setiap tahunnya,” ujar Cakmak, dikutip dari Arab News, pada Senin, 17 Maret 2025.
Cakmak menekankan bahwa program ini bukan sekadar inovasi lingkungan, tetapi juga menawarkan pilihan sadar bagi jamaah.
“Ini tentang menyelaraskan perjalanan spiritual dengan keberlanjutan,” ungkapnya.
Proyek ini menggandeng Saudi Investment Recycling Co. dan perusahaan mode ramah lingkungan, Tadweem.
Sebanyak 336 tempat pengumpulan ditempatkan di Mina untuk mengumpulkan ihram bekas, yang kemudian melewati proses penyortiran, pembersihan, pencacahan, dan penenunan ulang menjadi ihram baru.
CEO Tadweem, Mustafa Bukhari, menjelaskan bahwa saat ini produksi dilakukan di luar negeri.
Baca: Saudi Gunakan AI untuk Atur Arus Jemaah di Masjidil Haram
“Bahan baku didaur ulang di Dubai, diproduksi di Turki, lalu dikembalikan ke Saudi. Ke depannya, kami berencana memindahkan produksi ke dalam negeri,” kata Bukhari.
Ihram hasil daur ulang ini dijual seharga Rp400 ribu dan tersedia di Madinah, dengan rencana ekspansi ke Makkah, bandara utama, serta toko khusus ihram berkelanjutan di Arab Saudi.