Ikhbar.com: Pemerintah berencana memperkenalkan Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan dan coding sebagai bagian dari mata pelajaran kelas 5 SD.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan bahwa wacana ini bukan sekadar mengikuti tren, tetapi sebagai strategi membangun generasi yang melek teknologi dan siap bersaing di masa depan.
Pernyataan tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Ma’ruf El Rumi dalam acara di Antara Heritage Center (AHC) Jakarta pada Senin, 17 Maret 2025.
“Pembelajaran AI dan coding akan dimulai tahun ajaran baru, meskipun sifatnya masih opsional. Namun, ini adalah langkah besar agar siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pelaku utama dalam dunia digital,” ujar Ma’ruf dikutip dari Antara pada Senin, 17 Maret 2025.

Baca: Saudi Gunakan AI untuk Atur Arus Jemaah di Masjidil Haram
Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh terus-menerus menjadi konsumen teknologi. Dengan memasukkan AI dan coding ke dalam kurikulum, diharapkan siswa bisa memahami, menciptakan, dan mengembangkan teknologi, bukan hanya menggunakannya.
“Selama ini kita hanya menjadi pengguna teknologi asing. Dengan adanya mata pelajaran ini, kita ingin melatih siswa agar bisa berpikir sebagai inovator dan kreator teknologi,” tegasnya.
Lebih dari sekadar pengenalan teknologi, jelas dia, AI dan coding akan melatih pola pikir kritis, kreativitas, serta kemampuan problem-solving siswa.
“AI dan coding bukan hanya tentang perangkat lunak, tetapi juga melatih pola pikir. Siswa akan belajar bagaimana menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih inovatif dan sistematis,” lanjut Ma’ruf.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, KH Abdul Mu’ti menambahkan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari program digitalisasi pendidikan yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, AI dan coding bukan hanya tentang tren pendidikan, tetapi tentang menyiapkan generasi yang mampu bersaing di dunia kerja masa depan.
“Kami ingin memastikan bahwa siswa memiliki keterampilan digital yang relevan. AI dan coding bukan sekadar mata pelajaran, tetapi bekal masa depan agar mereka bisa lebih kompetitif,” ujar dia.
Dengan adanya langkah ini, Indonesia menegaskan kesiapannya dalam menghadapi revolusi teknologi. Generasi mendatang diharapkan tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pemimpin dalam inovasi digital.