Ikhbar.com: Seluruh jemaah haji Indonesia gelombang I dipastikan telah berada di Makkah, Arab Saudi untuk melaksanakan umrah wajib dan persiapan menuju puncak haji.
Meski demikian, Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag), Widi Dwinanda menjelaskan masih ada beberapa jemaah yang ada di Madinah. Mereka terpaksa belum diberangkatkan ke Makkah karena harus menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
“Bagi jemaah yang masih dirawat di KKHI dan rumah sakit di Madinah, mereka akan dibawa ke Makkah setelah melakukan pendataan. Dalam praktiknya, jemaah akan diantar petugas KKHI setelah sebelumnya pembimbing ibadah PPIH memfasilitasi jemaah sakit untuk miqat dan berihram di Bir Ali dan melaksanakan umrah wajib,” ujar Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta pada Ahad, 2 Juni 2024.
Baca: Bertambah, 37 Jemaah Haji Ilegal Asal Indonesia Ditangkap
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah telah melepas rombongan terakhir Gelombang I dari Kloter BPN 07.
“Mereka berangkat ke Makkah usai mengambil miqat di Bir untuk melaksanakan umrah wajib pada pukul 09.34 WAS,” katanya.
Rencananya, kata Widi PPIH Daker Madinah akan diberangkatkan menuju Makkah pada hari ini, yakni Senin, 3 Juni 2024.
Ia menegaskan, momentum menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina dan lempar jumrah, menuntut kesiapan prima, khususnya ketahanan fisik yang menjadi salah satu prasyarat jemaah dapat menjalankan tahapan Armuzna dengan lancar.
“Masa menunggu puncak haji tersebut, selain mendalami manasik haji, banyak jemaah yang memanfaatkan waktu tersebut untuk tawaf sunah atau ibadah umrah, bahkan sebagian jemaah melakukan umrah hingga berkali-kali,” katanya.
Menurutnya, aktivitas tawaf sunah dan umrah berkali-kali dapat memicu ketahanan fisik melemah, dan rentan penyakit bawaan (komorbid) kambuh pada saat puncak haji mendatang.
“Karenanya, jemaah diimbau untuk membatasi ibadah umrah dan aktivitas ibadah sunah yang berpotensi menguras energi,” ucapnya.
Widi menjelaskan, PPIH khususnya yang menangani jemaah lansia dan disablitas, serta tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH) secara reguler melakukan visitasi dan edukasi jemaah ke setiap sektor terkait pelaksanaan safari wukuf dan tanazul jemaah lansia dan disabilitas.
“Intensifikasi sosialisasi dan edukasi tentang pelaksanaan safari wukuf dan tanazul ini diharapkan dapat mendorong jemaah serta perangkat kloter mempersiapkan diri dengan baik mengikuti tahapan Armuzna mendatang” ungkapnya.
Ia menyampaikan, hingga Ahad, 2 Juni 2024 pukul 01.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 154.410 orang yang terbagi dalam 393 kelompok terbang.
“Jemaah yang wafat di Tanah Suci hingga saat ini berjumlah 32 orang. Seluruh jemaah wafat akan dibadalhajikan,” ujarnya.
Pada Ahad kemarin, terdapat 19 kelompok terbang dengan jumlah jemaah haji 7.485 orang. Mereka akan diterbangkan ke Jeddah, dengan rincian sebagai berikut:
1. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.113 jemaah/3 Kloter
2. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 880 jemaah/2 Kloter
3. Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 900 jemaah/2 Kloter
4. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jemaah/3 Kloter
5. Embarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/ 1 Kloter
6. Embarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/ 1 Kloter
7. Embarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/ 1 Kloter
8. Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 Kloter
9. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 350 jemaah/1 Kloter
10. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/ 1 Kloter
11. Embarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 388 jemaah/ 1 Kloter12. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 Kloter.