Ikhbar.com: Al-Qur’an mengandung banyak kebaikan di setiap hurufnya. Karenanya, umat Muslim dianjurkan rutin membaca dan merenungi kandungan maknanya meski hanya satu ayat.
Keutamaan membaca Al-Qur’an tidak melulu soal akhirat, melainkan juga perkara dunia. Karena sejatinya ia mengandung tuntunan dalam segala aspek kehidupan.
Berikut beberapa keuntungan membaca Al-Qur’an setiap hari:
Terhindar dari kesesatan
Muslim yang rutin membaca Al-Qur’an akan terhindar dari kesesatan berpikir maupun bertindak. Jaminan tersebut tercantum dalam QS. Thaha: 123. Allah Swt berfirman:
قَالَ اهۡبِطَا مِنۡهَا جَمِيۡعًاۢ بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ ۚ فَاِمَّا يَاۡتِيَنَّكُمۡ مِّنِّىۡ هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَاىَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشۡقٰى
“Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.”
Imam Abul Aliyah dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim karya Imam Ibnu Katsir mengatakan, yang dimaksud dengan petunjuk ialah sesuatu yang hadir lewat anjuran para nabi dan para rasul.
Bukan tanpa sebab, jika segala bentuk tuntunan hidup para nabi dan rasul yang tercantum dalam Al-Qur’an itu ditaati, maka sudah barang tentu seseorang akan terhindar dari segala bentuk keburukan.
Jika sudah mentaati ajaran nabi dan rasul, dikutip dari sumber yang sama, Ibnu Abbas mengatakan bahwa seseorang itu tidak akan tersesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat nanti.
Mendapat kemuliaan
Manfaat membaca Al-Qur’an berikutnya ialah memeroleh kemuliaan di dunia maupun di akhirat. Kemuliaan tersebut bahkan bisa dirasakan oleh orang tuanya.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُرَيْدَةَ الأَسْلَمِيِّ ، عَنْ أَبِيْهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَتَعَلَّمَهُ وَعَمِلَ بِهِ أُلْبِسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَاجًا مِنْ نُورٍ ضَوْءُهُ مِثْلُ ضَوْءِ الشَّمْسِ، وَيُكْسَى وَالِدَيْهِ حُلَّتَانِ لاَ يَقُومُ بِهِمَا الدُّنْيَا فَيَقُولانِ : بِمَا كُسِيْنَا ؟ فَيُقَالُ : بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ .
“Dari Abdullah bin Buraidah Al-Aslamiy, dari bapaknya Ra, dia berkata, bahwa Rasulullah Muhammad Saw bersabda, ‘Barangsiapa membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka akan dipakaikan kepadanya sebuah mahkota yang terbuat dari nur (cahaya), sinarnya seperti sinar matahari. Kedua orang tuanya akan dipakaikan sepasang pakaian yang tiada bandingannya di dunia ini. Orang tuanya akan bertanya, ‘Mengapa kami diberi pakaian ini?’ Maka dijawab, ‘Disebabkan anakmu berpegang dengan Al-Qur’an.” (HR. Al-Hakim).
Obat penyakit hati dan fisik
Orang yang membaca Al-Qur’an setiap hari juga dipercaya akan terhindar dari segala penyakit hati maupun fisik. Itulah mengapa bacaan Al-Qur’an kerap dijadikan sarana untuk ruqyah, baik untuk penyakit fisik maupun nonfisik.
Al-Qur’an jadi obat dari segala penyakit. Hal itu sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al-Isra: 82. Allah Swt berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”
Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, Imam Ibnu Katsir menyebut bahwa Al-Qur’an mampu mengatasi segala penyakit yang ada di dalam hati, seperti syakk (keragu-raguan), nifaq (kemunafikan), syirik (penyekutuan terhadap Allah), zaig (penyimpangan dari kebenaran), dan mail (kecenderungan pada keburukan).
Selain itu ia menjelaskan bahwa Al-Qur’an juga menjadi rahmat, karena dapat menghasilkan atau mendatangkan keimanan, hikmah (kebijaksanaan), dorongan pada kebaikan, dan kegemaran untuk berbuat baik.
Semua hal tersebut, kata Imam Ibnu Katsir, hanya dapat diraih oleh orang-orang yang beriman pada Al-Qur’an, membenarkannya, serta mengikuti petunjuk yang ada di dalamnya.
Senada dengan itu, Imam Asyaukani dalam Fath Al-Qadir menafsirkan kaya Syifa dengan dua pendapat. Pertama bahwa Al-Qur’an sebagai obat bagi qalbun (hati) untuk menghilangkan kejahilan, keragu-raguan, serta menyingkap penyimpangan tentang hal-hal yang berkaitan dengan (wujud) Allah Swt.
Pendapat kedua, bahwasannya Al-Qur’an sebagai obat bagi penyakit-penyakit zahir, seperti pusing, demam, infeksi, bengkak disengat sesuatu, dan sebagainya.
Terlindung dari gangguan setan
Manfaat lain membaca Al-Qur’an setiap hari adalah bisa menjadi ikhtiar agar terlindungi dari gangguan setan. Hal itu seperti yang tertuang dalam QS. Fathir: 6.
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”
Pakar tafsir Al-Qur’an, Prof. Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menegaskan bahwa setan adalah musuh besar umat manusia. Maka, Quraish Shihab mengimbau janganlah manusia terperdaya oleh bujuk rayunya. Tetapi, jadikanlah setan itu sebagai musuh karena ia ingin mengajak para pengikutnya untuk menjadi penghuni neraka yang nyala apinya berkobar-kobar, bukan untuk sesuatu yang lain.
Dengan membaca Al-Qur’an dan merenunginya setiap hari, maka terjerumus dalam perangkap setan akan terminimalisir.
Mendapat syafaat
Tidak hanya sebagai pedoman hidup di dunia, manfaat membaca Al-Qur’an setiap hari juga akan memberikan syafaat di hari akhir. Ia akan menjadi penolong di akhirat kelak bersama dengan amalan baik yang telah dilakukan selama hidup.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ
“Dari Abu Umamah Ra, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Saw, ‘Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.’ (HR. Muslim)