Ikhbar.com: Ramadan 2023 tinggal hitungan jari. Masyarakat muslim di dunia tak hanya dituntut bergembira menyambutnya, tetapi juga perlu persiapan fisik yang matang.
Fisik yang prima tentu akan berpengaruh pada kualitas ibadah saat bulan Ramadan. Karenanya, kebutuhan gizi pada tubuh harus dipenuhi jelang datangnya bulan Ramadan ini.
Persiapan ini perlu dilakukan agar seorang muslim tidak kaget dengan kondisi saat berpuasa nanti. Terlebih bagi mereka yang aktif bekerja saat bulan suci.
Dilansir dari Arab News, ahli nutrisi sekaligus pakar kebugaran dari Fit Squad DXB Dubai, Devinder Bains, membagikan kiat untuk melatih fisik agar siap menjalani ibadah puasa.
Berikut beberapa cara menyiapkan tubuh untuk menghadapi ibadah puasa Ramadan;
Pastikan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi
Paling tidak, seminggu sebelum Ramadan tiba seseorang sudah memastikan cairan tubuh terpenuhi. Adapun caranya yakni bisa menambah satu atau dua gelas air putih dalam sehari dari biasanya.
Hal itu dilakukan untuk memastikan hidrasi tubuh berada di level optimal. Dengan demikian, ketika tiba puasa Ramadan, kondisi tubuh dapat terhindar dari dehidrasi.
Hindari makan berlebihan
Seseorang kerap memanfaatkan makan sepuasnya sebelum tiba datangnya Ramadan. Hal itu justru keliru, mestinya seseorang mulai mengurangi makan berlebihan dan juga melatih mengendalikan nafsu makan.
Jika tetap memaksa makan banyak jelang puasa, akibatnya ia akan terbiasa makan dengan porsi banyak saat Ramadan tiba.
Salah satu untuk menyiasati hal tersebut, seseorang bisa memangkas kalori dengan mengganti makanan tinggi lemak dengan makanan tinggi protein yang sehat.
Pangkas kafein secara bertahap
Bagi seseorang yang gemar meminum kopi atau teh, cobalah untum memulai menguranginya secara bertahap. Pasalnya, memangkas kafein secara tiba-tiba saat Ramadan justru kerap mengakibatkan sakit kepala.
Salah satu caranya yakni dengan menguranginya secara bertahap. Misalnya, jika sehari harus ‘ngopi’ atau ‘ngeteh’ sebanyak tiga kali, maka cukup sekali saja.
Bangun lebih awal
Bagi seseorang yang kerap bangun pada pukul 05:30 cobalah melatih diri untuk bangun lebih maju sedikit jelang datangnya bulan puasa ini.
Hal ini dilakukan agar datangnya waktu saur saat bulan puasa nanti pola tidur seseorang sudah terbentuk.
Pola demikian juga semestinya harus diimbangi dengan tidur lebih awal. Misalnya ia terbiasa tidur pada pukul 23.00, bisa dimajukan pada pukul 21.00.
Kurangi kebiasaan ‘ngemil’
Pada bulan puasa tentu jadwal makan siang akan berkurang. Bagi yang terbiasa makan di siang hari ditambah ‘ngemil’, tentu hal ini akan menjadi tantangan tersendiri.
Karenanya, cobalah memulai untuk mengurangi kebiasaan ‘ngemil’ sebelum datangnya bulan puasa. Dengan begitu, ia akan lebih niat untuk menjalankan puasa di bulan suci Ramadan.