Ikhbar.com: Lembaga riset pasar Census-wide melaporkan bahwa mendapatkan pasangan hidup yang tepat merupakan tantangan yang cukup berat bagi para pemeluk Islam di Inggris. Saking sulitnya, bahkan sebagian besar dari mereka akhirnya memutuskan untuk terus melajang dan menganggap pernikahan bukan sesuatu yang prioritas.
“Banyak dari mereka yang ketakutan mendapatkan pasangan yang tidak cocok,” rilis lembaga tersebut, sebagaimana dikutip dari British Muslim Magazine, pada Kamis, 8 Februari 2024.
Meskipun demikian, laporan survei itu juga menyebut bahwa tidak sedikit dari mereka yang tetap ingin menikah.
“Perbedaannya mungkin di keinginginan mereka yang tidak mau menjalin hubungan perkenalan terlalu lama. Mereka ingin memastikan sebagai pasangan hidup dalam jangka waktu empat hingga lima minggu saja,” tulis Census-wide.
Baca: Hizbut Tahrir mulai Dilarang di Inggris
Berharap ke sebuah platform
Oleh karena itu, kehadiran sebuah aplikasi perjodohan bernama Vidnik dinilai cukup membantu bagi Muslim maupun Muslimah di negara berjuluk The Black Country tersebut. Platform khusus bagi umat Islam yang mencari pasangan nikah dirancang sebagai aplikasi perjodohan yang paling aman, terjamin, dan halal.
“Kami mendefinisikan ulang perjodohan Muslim di era digital,” klaim Vidnik, dalam tampilan pembuka aplikasi tersebut.
Juru bicara perusahaan Vidnik, Arash Hagshenas mengeklaim bahwa mereka merupakan satu-satunya aplikasi pernikahan yang selaras dengan prinsip dan keyakinan Islam.
“Orang-orang datang kepada kami karena mereka ingin menikah,” kata dia.
“Aplikasi ini dibangun atas dasar pemahaman, komunikasi, dan saling menghormati. Ini adalah aplikasi untuk mereka yang serius mencari pasangan hidup dengan tetap mengikuti prinsip-prinsip Islam,” tambah Hagshenas.
Vidnik, lanjut dia, menawarkan lebih banyak keuntungan ketimbang dengan aplikasi serupa yang ada saat ini.
“Karena aplikasi yang lain hanya digunakan untuk mengobrol dan berkencan, bukan menikah. Semua akun di platform ini berasal dari orang-orang yang memiliki keyakinan dan nilai yang sama, sekaligus serius untuk menikah,” jelasnya.
“Setelah terdaftar, algoritma kompatibilitas super-cerdas kami hanya akan diperlihatkan calon pasangan yang memenuhi kriteria yang ditetapkan, baik itu keyakinan, nilai, atau preferensi agama, sehingga pengguna kami merasa lebih percaya diri dalam menemukan pasangan yang sempurna,” tambah Hagshenas.
Baca: Bolehkah Perempuan Lebih Dulu Menyatakan Cinta? Begini Penjelasan Ning Uswah
Keunggulan dan keamanan
Point paling istimewa yang ada pada Vidnik, kata Hagshenas, adalah adanya penggunaan fitur wali bawaan. Dengan memasukkan fitur ini, berarti inu akan memberikan peningkatan keamanan bagi pengguna kami.
“Jadi, semua percakapan dapat dilihat oleh wali sejak awal. Pengguna perempuan harus memiliki Wali di setiap kontak online, sehingga semuanya tetap halal,” katanya.
Wali dapat berupa ayah, saudara laki-laki, atau wali sah lainnya. Mereka harus dimasukkan saat pendaftaran dengan proses verifikasi yang lumayan ketat.
“Keterlibatan wali dimulai segera setelah kontak timbal balik terjalin. Wali dapat menggunakan aplikasi untuk mencari informasi relevan seperti rincian latar belakang pendidikan dan pekerjaan si laki-laki. Wali juga bisa melihat segala sesuatu yang dibicarakan kedua pengguna yang tengah menjalin pendekatan tersebut,” kata dia.
Selain dilakukan verifikasi melalui foto dan email untuk pengguna baru, Vidnik mengklaim telah meningkatkan keamanan dalam aplikasi secara besar-besaran sehingga mampu mengurangi risiko adanya pesan yang tidak pantas bagi pengguna perempuan.
“Pengguna perempuan juga dapat memilih untuk memburamkan foto mereka jika tidak ingin dilihat oleh semua orang,” katanya.