Ikhbar.com: Sejumlah produsen teknologi ternama saat ini mulai berlomba menciptakan ponsel lipat. Produk tersebut belakangan telah mendapat tempat di hati para pengguna, tak terkecuali di Indonesia.
Meski demikian, info mengejutkan datang dari perusahaan Royole Technologies. Alih-alih kian moncer, pelopor ponsel lipat pertama di dunia itu justru dinyatakan bangkrut oleh pengadilan di Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong, China.
Baca: ‘Enshittification’ Dinobatkan Jadi Kata Baru, Ungkap ‘Mengapa Medsos tak Seasyik Dulu?’
Diketahui, perusahaan tersebut bangkrut karena terlilit utang. Nahasnya, aset yang mereka punya tak cukup untuk melunasi nominal utang yang ditanggung.
“Pengadilan Menengah Rakyat Kota Shenzhen menyatakan bahwa perusahaan tersebut bangkrut karena tidak dapat melunasi utang,” tulis laporan Android Authority dikutip pada Selasa, 26 November 2024.
Royole Technologies merupakan perusahaan pertama yang merilis inovasi ponsel lipat. Mereka merilis produk tersebut sejak 2018 silam. Sayangnya, langkah awal itu tidak banyak membantu perusahaan untuk bertahan dalam bisnis.
Royole Technologies, yang dibentuk tahun 2012, banyak berinvestasi dalam pengembangan teknologi layar lipat. Produk ponsel lipat pertamanya, Royole FlexPai, memiliki layar AMOLED tunggal 7,8 inci 1440p dengan rasio aspek 4:3.
Tidak seperti ponsel lipat modern, FlexPai memiliki layar lipat di bagian luar dengan bezel tebal di satu sisi yang memuat kamera dan sensor yang menghadap ke depan.
Selain membuat ponsel lipat, Royole Technologies dikenal dengan perangkat berlayar fleksibel penuh warna tertipis di dunia, dasbor mobil melengkung pertama di dunia yang berbasis elektronik fleksibel, dan papan tulis pintar pertama yang berbasis sensor fleksibel.
Perusahaan pada 2019 juga bermitra dengan Louis Vuitton untuk meluncurkan lini tas tangan baru dengan layar fleksibel bawaan.
Meskipun telah mencapai banyak prestasi, Royole Technologies gagal menutupi kerugian dan asetnya mungkin akan dilikuidasi dalam beberapa bulan mendatang.