Ikhbar.com: Ramadan disebut juga bulan maghfirah (ampunan). Pengampunan Allah Swt untuk makhluk-Nya mengalir melimpah jauh melampaui bulan-bulan lainnya.
Akan tetapi, apakah kemurahan ampunan Allah Swt itu pula berlaku bagi seseorang yang beribadah di luar ketentuan semestinya akibat ketidaktahuan si pelaku tersebut? Tim Ahli Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Kiai Ghufroni Masyhuda mengupasnya secara lugas dan jelas.
Menurut Kiai Ghufron, dalam literatur fikih, ajaran Islam memang mentoleransi tindakan orang-orang yang jahil (tidak tahu) dan nasyan (lalai).
“Misalnya, ada orang makan ketika sedang berpuasa karena tidak tahu bahwa makan itu membatalkan puasanya. Itu bisa ditolerir, dan puasanya tetap dianggap sah,” kata Kiai Ghufron, Kamis, 2 Maret 2023.
Akan tetapi, hal itu berlaku jika memenuhi salah satu dari dua syarat.
“Pertama, ketidaktahuan itu harus karena qarib al ahdi an al islam atau dia baru saja masuk Islam sehingga tidak tahu tata cara beribadah dengan benar. Maka, ketidaktahuan itu bisa dimaafkan,” kata Kiai Ghufron.
Syarat kedua adalah ba’idan an al ulama atau seseorang itu hidup di tengah komunitas yang sama sekali tanpa ulama.
“Maka bagi orang-orang yang hidup dekat dengan ulama, kiai, ustaz, maka ketidaktahuan akibat tidak adanya ikhtiar mencari ilmu itu tidak bisa ditoleransi,” tegasnya.
Menurut sosok yang juga menjabat anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon itu, mencari ilmu pengetahuan terkait ibadah dan kewajiban berpuasa selama Ramadan merupakan keharusan. Sebab, keberadaan ilmu sangat penting dalam menentukan kualitas ibadah.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ
“Banyak orang yang berpuasa, namun, ia tak mendapatkan apapun dari puasanya selain rasa lapar saja.” (HR Imam Ahmad)
Menurut Kiai Ghufron, hadis tersebut berisi peringatan bagi siapa saja yang berpuasa tidak dilakukan sebagaimana mestinya karena keterbatasan pengetahuan. Pencarian terhadap ilmu terkait ibadah menjadi penting agar puasa dan segala amalan yang dilakukan diterima oleh Allah Swt.
Guna mengetahui penjelasan lebih lanjut, saksikan obrolan bersama Kiai Ghufroni Masyhuda bertema “Yang Kerap Lupa dari Fikih Puasa” di Hiwar Ikhbar, live via akun Instagram @ikhbarcom pada Jumat, 3 Maret 2023, pukul 16.00 WIB.