Ikhbar.com: Angka bunuh diri di Inggris dan Wales mencapai rekor tertinggi dalam dua dekade terakhir. Fakta tersebut berdasarkan data terbaru dari Kantor Statistik Nasional Inggris atau Office for National Statistics (ONS).
“Sebanyak 6.069 kasus bunuh diri terjadi di kedua negara itu pada 2023. Angka tersebut meningkat tajam dari 5.642 kasus pada 2022,” tulis ONS dikutip dari Anadolu pada Ahad, 1 September 2024.
ONS mengungkapkan, data yang mereka rilis menyebutkan bahwa sekitar tiga perempat dari mereka yang meninggal karena bunuh diri adalah laki-laki.
Baca: Biang Kerok Kerusuhan Anti-Muslim di Inggris Ditangkap
“Tren tersebut telah berlangsung sejak pertengahan tahun 1990-an,” katanya.
Pada tahun 2023, ungkap ONS, angka bunuh diri dari kalangan laki-laki mencapai 17,4 kematian per 100.000 orang. Jumlah tersebut merupakan tertinggi sejak tahun 1999.
“Sementara utuk perempuan, meskipun angka keseluruhannya lebih rendah, angka tersebut naik dari 5,4 kematian per 100.000 pada tahun 2022 menjadi 5,7 kematian per 100.000 pada tahun 2023. Ini menunjukkan angka tertinggi untuk perempuan dalam hampir 30 tahun terakhir,” tulis ONS.
Secara keseluruhan, angka bunuh diri di Inggris dan Wales mencapai 11,4 kematian per 100.000 orang pada 2023. Angka tersebut sekaligus menjadi yang tertinggi sejak tahun 1999.
“Di Wales, situasinya tampak lebih parah, dengan angka 14,0 kematian per 100.000 dibandingkan dengan 11,2 kematian per 100.000 di Inggris,” kata ONS.
Kepala data dan analisis untuk perawatan sosial dan kesehatan ONS, Vahe Nafilyan mengungkapkan, angka kematian akibat bunuh diri di Inggris meningkat di semua kelompok usia jika dibandingkan pada 2022, terutama mereka yang berusia 45 hingga 64 tahun.
Baca: Tak Ada Dukungan Jadi Alasan Seseorang Nekat Bunuh Diri, Kata Psikolog
“Tingkat bunuh diri meningkat atau tetap tidak berubah di masing-masing dari sembilan wilayah Inggris, tetapi wilayah barat laut mengalami peningkatan terbesar,” ujar dia.
Ia menilai, tren bunuh diri akan berdampak sangat buruk bagi masyarakat. Pihaknya mengeklaim bakal terus memantau perkembangan angka bunuh diri di negaranya.
“Upaya ini dilakukan untuk melindungi orang-orang yang rentan terhadap risiko,” tandasnya.