Ikhbar.com: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia bekerja sama dengan Masjid Istiqlal Jakarta dan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo akan mengadakan International Symposium on Innovative Masjid (ISIM) 2024. Acara ini dijadwalkan berlangsung di Solo pada bulan September mendatang, diawali dengan Call for Papers.
Simposium bertema “Eco-friendly Mosque, Climate Change, and Future Generation” ini akan membahas peran agama dalam pelestarian lingkungan, praktik masjid ramah lingkungan, dan peran strategis rumah ibadah terhadap ekosistem hijau.
Baca: 5 Masjid Megah Rekomendasi Wisata Religi Libur Akhir Tahun
“Saya mengajak akademisi, pemerhati, praktisi, dan penggerak masjid untuk berbagi ide dan pengalaman di forum ilmiah internasional ini. Praktik baik (best practices) di satu masjid akan menginspirasi dan mendorong praktik serupa di tempat lain,” ujar Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, dikutip dari laman Kemenag, pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Ia juga menekankan pentingnya pelestarian lingkungan sebagai kewajiban universal, yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin ke-13.
“Simposium ini sangat relevan dan strategis. Diskusi tentang konsep masjid ramah lingkungan akan meningkatkan kesadaran dan kontribusi terkait pelestarian lingkungan, serta membuktikan peran strategis agama dan tokoh agama dalam pencapaian SDGs,” jelasnya.
Menurut Kamaruddin, transformasi dalam sudut pandang, keterampilan, dan infrastruktur masjid sangat penting untuk mengatasi tantangan lingkungan.
“Ekosistem masjid sangat potensial untuk menyebarkan misi pelestarian lingkungan dalam skala besar. Melalui pertukaran ide dan pengalaman dalam simposium ini, kita berharap dapat melahirkan inovasi dan praktik baik dalam pengembangan masjid ramah lingkungan,” tambahnya.
Simposium tersebut bertujuan memperkuat kesadaran akan pentingnya peran agama dan tokoh agama dalam pelestarian lingkungan dan menghadapi perubahan iklim.
Baca: Inspiratif! Masjid Ini Borong 9 Ton Sayur untuk Bantu Petani sekaligus Bersedekah
Kamaruddin berharap, simposium ini dapat mewujudkan masjid ramah lingkungan dan menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjaga kelestarian bumi.
Tanggal Penting:
- 7 Agustus: Diseminasi Call for Papers ISIM 2024
- 7 September: Batas Akhir Penerimaan Abstrak Tulisan
- 11 September: Pengumuman yang Lolos dan Registrasi Awal
- 21 September: Batas Akhir Pengiriman Tulisan Lengkap
- 25-27 September: Pelaksanaan Simposium (daring dan luring)
Informasi lebih lanjut mengenai simposium ini dapat diakses di kanal media sosial Ditjen Bimas Islam Kemenag. Info dan submission (pendaftaran) dapat dilihat di http://bit.ly/isim_2024