Sambut Natal di Tengah Perang Hamas-Israel, Gereja di Palestina Buat Dekorasi dari Reruntuhan

Salah satu gereja di Betlehem, Tepi Barat Palestina membuat pohon Natal dari puing-puing reruntuhan bangunan. Foto: Anadolu

Ikhbar.com: Para pemimpin gereja dan di Bethlehem, Tepi Barat, Palestina sepakat untuk merayakan Natal 2024 dengan sederhana. Mereka memilih meniadakan gemerlap lampu dan hiasan lainnya saat perayaan.

Langkah tersebut diambil sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Gaza yang tengah menderita akibat serangan brutal Israel.

Meski demikian, ada salah satu gereja di kota tersebut yang tetap menyiapkan pernak-pernik khas Natal. Akan tetapi mereka memilih menggunakan puing-puing bangunan untuk menghias dekorasi.

Apa yang dilkukan umat Kristiani di Bethlehem itu dinilai sebagai simbol serangan brutal Israel ke kota Gaza dan wilayah lainnya di Palestina.

Hal itu ditegaskan salah satu Pendeta dari Gereja Natal Evangelis Lutheran, Munzir Ishak. Ia mengatakan, hiasan reruntuhan tersebut merupakan pesan untuk diri mereka sendiri dan dunia.

“Pesan kami kepada diri kami sendiri adalah ini (hiasan dari reruntuhan). Tuhan beserta kita dalam penderitaan ini,” ujar Ishak dikutip dari Anadolu pada Kamis, 14 Desember 2023.

“Kristus lahir dalam solidaritas dengan mereka yang menderita dan menderita. Tuhan menyertai mereka yang tertindas,” imbuhnya.

Di samping itu, Ishak juha ingin memberitahukan kepada gereja-gereja di seluruh dunia bahwa langkah umat Kristen di Bethlehem adalah bagian dari kemanusiaan.

“Baik Kristen atau Muslim, ini adalah situasi yang kita alami di Palestina. Kita dihadapkan pada perang genosida yang menargetkan seluruh warga Palestina. Ketika kita memikirkan kelahiran Bayi Kristus, kita memikirkan bayi-bayi yang dibunuh secara brutal di Gaza,” kata dia.

Ishak mengatakan, genosida yang dilakukan Zionis Israel ke Gaza membuat dia dan jemaahnya tidak bisa merayakan natal dengan tenang.

“Genosida yang sedang dilakukan Israel terhadap rakyat kami di Gaza, membuat kami tidak bisa merayakan kelahiran Yesus Kristus tahun ini dengan cara apa pun. Kami tidak ingin merayakannya,” terang Ishak.

Sebelumnya, pada awal Desember 2023, para pemimpin gereja berkumpul di Bethlehem untuk meresmikan musim Advent sebelum Natal. Budaya tersebut biasanya memang menjadi daya tarik wisatawan. Namun tahun ini jalanan dan alun-alun di kota tersebut sebagian besar kosong.

Selain itu, biasanya kawasan tersebut selalu didekorasi dengan cukup mewah dengan pohon Natal raksasa ketika jelang perayaan puncak. Tak jarang kemegahan itu mampu membuat wisatawan berbondong-bondong datang.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.