Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) memperkiraakan perekrutan petugas haji akan dilakukan lebih awal.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat saat berbicara pada acara Mudzakarah Perhajian Indonesia tahun 2022 di Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Situbondo pada Selasa, (29/11/2022) sebagaimana dikutip dari laman Kemenag.
Terkait waktunya, Arsad mengatakan rekruitmen petugas haji itu diprediksikan bakal dibuka pada awal Januari 2023.
“Rekrutmen petugas pembimbing ibadah akan dilakukan lebih awal. Harapannya mereka yang terpilih bisa langsung berkolaborasi dengan jemaah yang akan berangkat untuk memberikan bimbingan manasik,” ujar Arsad.
Dalam kesempatan itu, Arsad menyampaikan bahwasannya bimbingan manasik ke depan diorientasikan untuk menciptakan jemaah mandiri.
Untuk itu, kata Arsad, seluruh proses dan aktivitas bimbingan manasik harus berorientasi pada kemandirian jemaah.
“Semua jemaah yang dibimbing harus mandiri. Ini antara lain bisa dilakukan dengan membekali tentang cara dan tips mudah beribadah di Masjidil Haram dan Nabawi. Termasuk juga tips jika jemaah mengalami salah arah pulang, penggunaan sarana prasarana hotel, dan lainnya,” katanya.
Ia menegaskan, jemaah haji tahun depan harus dibekali sejak awal. Jangan kondisikan jemaah terus memiliki ketergantungan.
Arsad manambahkan pentingnya memberikan bimbingan manasik yang memberikan pilihan-pilihan pelaksanaan ibadah sesuai kondisi jemaah. Sehingga, jemaah bisa memahami pilihan yang tersedia dan bisa menjalankan ibadah sesuai kondisi fisiknya.
“Ini penting agar jemaah tidak terpaksa atau dipaksa beribadah yang tidak sesuai kondisi fisiknya. Tapi jemaah bisa memanfaatkan pilihan ibadah yang dibenarkan dan sesuai fisiknya,” paparnya.
Terkait kuota, Arsad menginformasikan bahwa pada 9 Januari 2023, akan dilakukan penandatanganan MoU dengan Menteri Haji Arab Saudi.
“Insya Allah pada 9 Januari 2023, ada penandatanganan MoU. Saat itu, akan ditandatangani juga seluruh kontrak layanan, akomodasi, transportasi, katering, dan layanan jemaah haji di Masyair,” ucap Arsad.
“Insya Allah kepastian kuota akan segera diketahui dan kita berharap kuota kembali normal, 221 ribu jemaah,” tandasnya.