Ikhbar.com: Seorang pria di Korea Selatan (Korsel) divonis hukuman penjara setelah terbukti sengaja menambah berat badan lebih dari 20 kilogram untuk menghindari tugas wajib militer.
Di negara tersebut, semua pria berbadan sehat diwajibkan mengikuti dinas militer selama 18 hingga 21 bulan. Namun, individu dengan masalah kesehatan dapat menjalankan tugas mereka di fasilitas non-militer, seperti pusat kesejahteraan atau layanan masyarakat.
Jika masalah kesehatan mereka tergolong serius, mereka dapat dibebaskan sepenuhnya dari kewajiban berat tersebut.
Pengadilan Distrik Seoul Timur menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dengan masa percobaan dua tahun kepada pria tersebut karena dinilai melanggar Undang-Undang Dinas Militer. Seorang rekan dari pria itu juga menerima hukuman serupa karena terbukti membantu aksi tersebut.
“Kedua terpidana sama-sama berusia 26 tahun,” rilis pengadilan, sebagaimana dikutip dari The Independent, Sabtu, 30 November 2024.
Baca: Kebelet ke Toilet, Masinis di Korea Kacaukan Jadwal Ratusan Kereta
Menurut keterangan Kantor Urusan Publik Pengadilan, pemeriksaan pada 2017 menunjukkan bahwa pria itu layak menjadi tentara aktif dengan tinggi badan 169 cm dan berat 83 kilogram. Namun, setelah mendapat saran dari rekannya bahwa status pelayanan sosial dapat diperoleh jika ia mengalami kelebihan berat badan. Pria itu pun menggandakan konsumsi makanannya setiap hari. Dia mengonsumsi makanan tinggi kalori dan berhenti dari pekerjaan paruh waktu sebagai kurir.
Dalam tiga pemeriksaan fisik pada 2022 hingga 2023, berat badan pria itu tercatat mencapai 102 hingga 105 kilogram sehingga membuatnya memenuhi syarat untuk layanan sosial. Sebelum pemeriksaan tersebut, ia juga dilaporkan meminum air dalam jumlah besar.
Tidak diketahui bagaimana tindakan ini terungkap dan apa jenis tugas yang dijalankan pria itu di bawah sistem wajib militer. Pengadilan menyebutkan bahwa baik terdakwa maupun jaksa tidak mengajukan banding atas putusan yang dikeluarkan pada 13 November tersebut.
Korsel mempertahankan sistem wajib militer karena ancaman dari Korea Utara. Akan tetapi, pembebasan atau upaya menghindari kewajiban militer menjadi isu sensitif di dalam negeri, karena kebijakan ini memaksa banyak pemuda untuk menghentikan studi atau karier profesional mereka.
Baca: Marak Pelecehan, Mahasiswi Korea Tuntut Ruang Aman bagi Perempuan
Menurut Administrasi Tenaga Militer, setiap tahun terdapat sekitar 50 hingga 60 kasus upaya menghindari dinas militer. Cara yang paling umum adalah dengan sengaja menambah atau mengurangi berat badan secara berlebihan, atau tidak menjalani perawatan medis yang diperlukan sebelum menjalani pemeriksaan fisik.