Ikhbar.com: Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), H. Abdullah Latopada, menegaskan bahwa tidak ada satu pun pengurus cabang atau wilayah NU yang terlibat dalam rencana Muktamar Luar Biasa (MLB) yang dianggap tidak sah. Ia menyebutkan bahwa isu tersebut hanya merupakan wacana dari sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.
“Saya pastikan tidak ada cabang ataupun wilayah yang ikut. Kan itu hanya wacana yang didengungkan segelintir orang pengangguran,” kata Latopada dalam keterangan resminya, dikutip dari ANTARA, pada Senin, 16 September 2024.
Baca: Pengurus se-Cirebon Raya Kompak Tolak MLB NU
Latopada juga menegaskan bahwa wacana MLB NU ini muncul dari individu-individu yang tidak memiliki kegiatan produktif, sehingga isu tersebut terus menerus disebarkan. Ia menambahkan bahwa tidak pernah ada perebutan jabatan di dalam NU, karena struktur organisasi telah terbangun dengan solid.
“Mereka ini gerombolan pengangguran. Kami tahu persis siapa dalangnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menilai klaim bahwa kegiatan tersebut didukung oleh PCNU dan PWNU adalah tidak berdasar dan hanya hoaks belaka. Latopada memastikan bahwa di dalam NU tidak pernah ada praktik perebutan jabatan.
“Oleh karena itu, jika ada klaim mereka didukung PCNU dan PWNU, maka saya pastikan itu tindakan menyebar hoaks. Di NU itu tidak ada rebutan jabatan,” tutupnya.
Baca: Akuntanesia, Referensi Akuntansi Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Indonesia
Sebelumnya, pengasuh Mambaul Maarif Denanyar Jombang, KH Abdussalam Shohib, juga memberikan tanggapan terkait isu pembubaran Muktamar Luar Biasa NU. Ia menegaskan bahwa kegiatan yang dilakukan kiai tidak dapat dibubarkan, mengingat kebebasan berserikat dan berpendapat dilindungi konstitusi.
Gus Salam, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa kegiatan tersebut akan dilaksanakan dengan basis ilmiah dan akhlak, sehingga tidak memerlukan penjagaan khusus. Ia menegaskan komitmennya untuk terus berjuang demi kebaikan NU dan masyarakat Indonesia, serta siap menghadapi segala tantangan yang ada.