Ikhbar.com: Survei terbaru Litbang Kompas mengungkapkan sebanyak 85,8% menginginkan hadirnya oposisi untuk mengawal jalannya pemerintahan Indonesia periode 2024-2029.
“Angkat tersebut terdiri dari 29,5 persen masyarakat menganggap oposisi itu sangat penting, dan 56,3 persen lainnya mengatakan penting. Hanya 5,6 persen saja yang menyatakan oposisi tidak penting dan tidak penting sama sekali,” tulis Litbang Kompas dikutip pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa publik Tanah Air menginginkan barisan oposisi ada di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hal itu dilakukan agar wakil rakyat lebih bisa mengawal jalannya pemerintahan Indonesia.
Baca: Sah! 580 Anggota DPR 2024-2029 Dilantik
“Publik menilai bahwa DPR harus berani mengkritik dan menolak kebijakan pemerintah yang dinilai tidak tepat,” kata Litbang Kompas.
Sikap DPR selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dua periode menjadi sorotan masyarakat. Ia menilai bahwa wakil rakyat saat itu kurang begitu galak.
Survei Litbang Kompas juga menemukan sebanyak 51% responden menginginkan DPR yang baru lebih mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Sebanyak 26,6 persen responden menginginkan perbaikan DPR berkaitan dengan peningkatan integritas, yaitu tidak korupsi, dan tidak melanggar hukum,” hasil survei tersebut.
Sementara 11% respinden lainnya menginginkan DPR bekerja lebih banyak untuk menyelesaikan Undang-Undang. Jika merujuk riset terbaru Litbang Kompas tersebut, tampak publik menaruh harapan besar kepada DPR yang baru saja dilantik pada Selasa, 1 Oktober 2024.
“Sebanyak 67,9 persen responden yakin dan sangat yakin DPR bisa mengawasi jalannya pemerintahan. Hanya 24 persen saja yang tidak yakin dan sisanya 8,2 persen tidak memberikan pendapat,” tulis Litbang Kompas.
Lebih lanjut, ada 58,7% responden punya keyakinan bahwa DPR yang baru dilantik bisa lebih mendengarkan aspirasi masyarakat. Sedangkan 35,3% lainnya tidak yakin akan hadirnya anggota DPR bisa lebih mendengarkan aspirasi masyarakat.
Saat ini DPR diisi delapan partai pemenang Pemilu, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golkar, Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasional Demokrat (NasDem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat dan Partai Amanat Nasional.
Dari barisan tersebut, disebutkan bahwa lima partai di DPR periode ini merupakan penyokong pemerintahan terpilih Prabowo Subianto.
Sedangkan PKS, Partai NasDem, dan PKB, meski berbeda kubu di pilpres namun sudah menunjukkan sinyal bergabung dalam koalisi pemerintahan.
Hanya PDIP yang hingga kini belum menyatakan sikap apakah akan bergabung atau tidak dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.