Ikhbar.com: Wafatnya salah satu Cendekiawan Muslim terbaik yang dimiliki bangsa Indonesia, Azyumardi Azra pada Minggu, (8/9/2022) kemarin tentu menyisakan duka dan kehilangan yang mendalam.
Tak terkecuali Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf. Baru-baru ini Gus Yahya mengenang sosok Azyumardi Azra.
“Nahdlatul Ulama turut berduka dan merasa kehilangan atas wafatnya Prof. Dr. Azyumardi Azra pada Ahad, 18 September 2022, di Kuala Lumpur, Malaysia. Kabar ini mengagetkan kita semua, karena sebelum wafat beliau masih terlihat sehat bugar dan masih menjalankan tugas-tugas sebagai cendekiawan publik dan akademisi,” katanya.
Gus Yahya mengaku, dirinya mengenal sosok Azyumardi Azra pada acara seminar, baik Nasional ataupun Internasional. Selain itu, kata Gus Yanya, ia juga membaca beberapa karya-karyanya baik yang berupa buku atau online.
“Dari perjumpaan seperti itu, saya sangat merasakan bahwa Prof. Azra memiliki girah kebersamaan dalam konteks kebangsaan atau kultur kesantrian NU dan Muhammadiyah,” terang Gus Yahya dikutip dari NU Online.
Gus Yahya menceritakan bahwa, sosok Azymardi Azra pernah mengatakan NU dan Muhammadiyah adalah pilar keislaman yang menopang kehidupan bersama dalam satu bangsa.
“Islam ala NU dan Muhammadiyah mengedepankan nilai-nilai kebangsaan serta semangat cinta tanah air. Modalnya jelas: Islam tawasut, moderat, rahmatan lil alamin, dan berkeadilan ada dalam Pancasila. Ini semua tidak bertentangan dengan Islam. Begitu kira-kira yang sering saya dengar dari Prof. Azumardi Azra,” kata Gus Yahya.
Lebih lanjut, Gus Yahya menyampaikan, di kalangan Islam tradisionalis, sumbangsih Prof. Azumardi Azra cukup jelas. Hal itu dibuktikan pada Disertasi yang ditulisnya.
“Disertasinya tentang jaringan ulama Timur Tengah dan kepulauan Nusantara abad ke-17 dan 18. Karya beliau tersebut merupakan salah satu rujukan penting bagi wacana Islam Nusantara,” ujarnya.
Azyumardi Azra kata Gus Yahya juga kerap menghadiri sejumlah agenda NU. “Terakhir, beliau menghadiri acara internal Lakpesdam PBNU pada awal September 2022 yang lalu,” jelas Gus Yahya.
Gus Yahya berpendapat, Azyumardi Azra begitu perhatian dan peduli terhadap kemajuan Islam dan Peradaban. Kepeduliannya tersebut mampu dirasakan semua kalangan, termasuk NU.
“Kita semua kehilangan atas wafatnya beliau. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah swt,” tandasnya.