Ikhbar.com: Puluhan santri baru di Pondok Pesantren Al-Muntadhor Babakan, Ciwaringin, Kabupaten Cirebon mengikuti Masa Ta’aruf Santri Al-Muntadhor (Matadhor) III. Salah satu sesi bertema “Pesantren Hebat, Pesantren Ramah Anak” dibawakan sejumlah delegasi dari Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Pondok Pesantren Ramah Anak (JPPRA).
Dalam sesi tersebut, Sekretaris Seknas JPPRA, Ustaz Agung Firmansyah menyampaikan, pesantren merupakan lembaga pendidikan tua di Indonesia yang telah memberikan banyak sumbangsih kepada pemajuan peradaban negara dan bangsa.
“Pesantren selalu menghadirkan generasi yang tidak hanya memiliki keunggulan dalam bidang keilmuan, tetapi juga akhlak,” katanya, Rabu, 26 Juli 2023.
Oleh karena itu, lanjut Ustaz Agung, para santri baru harus merasa beruntung dan bersyukur karena memiliki tekad untuk menempuh serangkaian prosesnya di pondok pesantren.
“Tapi, dengan syarat, harus fokus dalam belajar, serta berperilaku baik terhadap sesama santri, hormat kepada guru, dan memuliakan para kiai,” katanya.
Baca: JPPRA Jaga Muruah Pesantren
Sementara itu, dalam penyampaian materinya, anggota Majelis Masyayikh JPPRA, KH Sobih Adnan mengatakan, para santri penting untuk memahami keberadaan area pribadi yang tidak diperbolehkan untuk diintervensi oleh orang lain. Hal ini dibutuhkan demi meminimalisasi tindakan pelecehan seksual.
“Teman-teman santri harus memahami adanya private part (bagian pribadi) yang tidak boleh disentuh atau bahkan sekadar dilihat oleh orang lain. Jika hal itu terjadi, maka para santri harus berani menghindar atau segera melaporkan kepada pengurus ponpes,” katanya.
Menurutnya, problem pelecehan maupun kekerasan seksual terkadang muncul atas pemakluman yang tidak pada tempatnya. “Menyentuh area pribadi pada tubuh seseorang dianggap biasa saja jika hal itu dilakukan oleh kawan sejenis, padahal itu sangat berpotensi terjadinya pelecehan seksual yang berkelanjutan,” katanya.
Dengan pemaparan ini, dia berharap para santri mampu menjaga dirinya dengan baik, tidak hanya berlaku di dalam pesantren, tetapi sebagai modal jangka panjang setelah terjun langsung ke masyarakat.