Ikhbar.com: Jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) mengeluarkan pernyataan sikap terkait konflik Israel-Hamas yang terus menuai banyak korban jiwa di Gaza, Palestina. Pernyataan yang dibacakan dalam acara “Doa KUPI untuk Tragedi Kemanusiaan Palestina pada Ahad, 12 November 2023 itu memuat sebanyak 11 seruan.
“Pertama, menyerukan untuk segera menghentikan perang, penjajahan, genosida, dan semua tindakan yang telah menyebabkan hilangnya lebih dari 12.000 nyawa sampai dengan Selasa, 12 November 2023, hilangnya tempat tinggal, rasa aman, kemerdekaan, juga kehormatan setiap manusia, termasuk mereka yang dhuafa (lemah) atau mustadh’afin (dijadikan lemah oleh keadaan) di wilayah perang mana pun, khususnya di Gaza,” bunyi pernyataan yang diterima Ikhbar.com pada Senin, 13 November 2023 tersebut.
Kedua, KUPI mendesak PBB dan OKI, serta lembaga-lembaga antarnegara lainnya, agar menggunakan segala perangkatnya untuk menegakkan hak asasi manusia dan merealisasikan solusi dua negara demi perdamaian yang sejati dan berkeadilan.
Ketiga, mendesak PBB agar mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza, memastikan jaminan perlindungan warga sipil termasuk perempuan dan anak, melindungi fasilitas publik seperti Rumah Sakit dan sekolah dari pengeboman dan penghancuran, serta memastikan tersalurkannya bantuan kemanusiaan serta terbukanya blokade dan pengepungan total jalur Gaza oleh Israel.
“Keempat, meminta kepada negara-negara di dunia untuk tidak memperpanjang perang dengan tindakan maupun pernyataan apapun yang bertujuan mendukung penjajahan Israel pada Palestina,” lanjut mereka.
Kelima, KUPI mendukung Pemerintah Indonesia yang telah terus-menerus dan bersiteguh mengupayakan berbagai langkah diplomatik dan kemanusiaan untuk menghentikan konflik dan perang, mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, menunjukkan simpati dan mengorganisir bantuan kemanusiaan kepada bangsa Palestina.
Pernyataan keenam, KUPI menyerukan kepada para tokoh agama berpengaruh dari berbagai agama untuk melakukan konsolidasi lintas agama, terus-menerus menyampaikan pesan universal agama tentang perdamaian, kemanusiaan, rahmah, dan cinta kasih, khususnya kepada para pemimpin politik dan militer sesuai agamanya masing-masing, sehingga ajaran agama tidak dijadikan legitimasi melakukan genosida, pembunuhan, pengusiran, kekerasan, kekejaman, dan tindakan tidak manusiawi lainnya kepada pihak- pihak yang berbeda.
“Menyerukan kepada kekuatan masyarakat sipil di seluruh dunia, termasuk perempuan dan ulama perempuan, agar mengambil peran sesuai kapasitas masing-masing, secara mandiri maupun berjejaring, demi mendorong terwujudnya perdamaian dan diakhirinya penjajahan serta genosida terhadap bangsa Palestina,” bunyi butir pernyataan ketujuh.
Baca: Kota Gaza telah Kosong, hanya Tersisa Ledakan dan Jeritan
Kedelapan, KUPI mengajak seluruh umat beragama agar senantiasa berdoa kepada Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa, agar membukakan mata hati para pemimpin dan menggerakkan semesta untuk mengakhiri perang dan membangun jalan damai secara adil, beradab dan bermartabat bagi setiap manusia, bangsa dan negara.
Kesembilan, mengajak seluruh komponen bangsa Indonesia dan warga dunia agar tidak kenal lelah membantu korban perang dengan memperhatikan keperluan khasnya, seperti keperluan khas perempuan, anak, lansia, kelompok disabilitas, dan kelompok rentan lainnya.
Kesepuluh, KUPI mengajak seluruh umat Islam untuk istiqamah melakukan ikhtiar spiritual yang ikhlas, khusyuk, dan raja’ (penuh harap) kepada Allah, antara lain dengan doa, qunut nazilah, istighatsah, salat ghaib dan lain-lain, untuk perdamaian dan kemerdekaan Palestina.
“Kesebelas, KUPI mendorong peran ulama perempuan untuk melakukan berbagai ikhtiar demi penghentian perang, terwujudnya perdamaian dan Palestina merdeka, di ruang khidmahnya masing-masing, baik ikhtiar kultural, sosial, maupun spiritual,” seru mereka.
Acara yang berlangsung secara virtual tersebut dihadiri oleh perwakilan seluruh jaringan ulama perempuan, organisasi kegamaan, maupun organisasi masyarakat sipil. Hadir di tengah mereka, Ketua Majelis Musyawarah KUPI Ny. Hj Nyai Badriyah Fayumi, ulama karismatik Buya Dr. KH Husein Muhammad, Nyai Hj Thoatillah Ja’far (Cirebon), Nyai Hj Nurlaila Abbas (Makassar), Ny. Hj Masriyah Amva dan Ny. Hj Awanillah Amva (Cirebon), Ny. Hj Lilik Nurcholidah (Kediri), dan sejumlah ulama dan pengasuh pesantren lainnya.