Ikhbar.com: Israel dan pasukan Hizbullah, Lebanon, memberlakukan gencatan senjata secara resmi, setelah menerima kesepakatan yang dimediasi Amerika Serikat (AS) dan Prancis.
Perjanjian ini mencakup 13 poin utama, yang memungkinkan warga sipil kedua belah pihak untuk kembali ke rumah mereka.
Baca: Hizbullah Gempur Israel dengan Ratusan Roket, Tel Aviv Luluh Lantak
Dalam periode 60 hari ke depan, Hizbullah akan menarik pasukannya dan senjata dari area antara Garis Biru (perbatasan tidak resmi antara Lebanon dan Israel) ke utara Sungai Litani.
Di selatan, pasukan Hizbullah akan digantikan Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF), yang akan memastikan bahwa infrastruktur dan perlengkapan militer dihapus, dan tidak dapat dibangun kembali.
Perjanjian ini berisi langkah-langkah yang diambil kedua negara untuk mengakhiri eskalasi permusuhan, dan untuk mewujudkan solusi yang permanen dan komprehensif.
Baca: Game Serangan Hamas ke Israel Dihapus Pemerintah Inggris
Mengutip dari Middle East Eye, berikut adalah ringkasan dari poin-poin utama perjanjian:
- Cessation of Hostilities: Gencatan senjata mulai berlaku pada pukul 4 pagi, 27 November 2024.
- Pencegahan Operasi Militer: Pemerintah Lebanon akan mencegah Hizbullah dan kelompok bersenjata lainnya dari melakukan operasi melawan Israel, sementara Israel tidak akan melakukan operasi militer ofensif terhadap target di Lebanon.
- Pengakuan UNSCR 1701: Kedua pihak berkomitmen untuk melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB (UNSCR) 1701 secara penuh.
- Hak Bela Diri: Kedua negara tetap memiliki hak untuk membela diri sesuai dengan hukum internasional.
- Penarikan Pasukan dan Kontrol Senjata: LAF akan menjadi satu-satunya kekuatan bersenjata di area selatan Litani.
- Pengaturan Penjualan Senjata: Semua penjualan dan pengadaan senjata akan diatur pemerintah Lebanon.
- Pemberian Otoritas kepada LAF: LAF akan diberikan semua otoritas yang diperlukan untuk memantau dan menegakkan larangan senjata.
- Peningkatan Jumlah Pasukan LAF: AS dan Prancis akan bekerja untuk meningkatkan jumlah pasukan LAF di Lebanon.
- Koordinasi dengan UNIFIL: Israel dan Lebanon akan bekerja sama dengan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) untuk memastikan pelaksanaan kesepakatan.
- Laporan Pelanggaran: Setiap pelanggaran akan dilaporkan kepada Mekanisme dan Unifil.
- Penempatan Pasukan LAF di Perbatasan: LAF akan dikerahkan ke semua perbatasan dan titik pemeriksaan.
- Penarikan Pasukan Israel: Israel akan menarik pasukannya secara bertahap dari selatan Garis Biru, dan LAF akan menggantikan posisinya.
- Negosiasi Lanjutan: AS akan memfasilitasi negosiasi antara Israel dan Lebanon untuk menyelesaikan isu yang masih diperdebatkan di sepanjang Garis Biru.