Ikhbar.com: Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan bahwa Indonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum. Angka tersebut belum memenuhi rasio ideal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Saat ini, jumlah dokter umum yang ada di Indonesia sekitar 150 ribu orang, kita masih kekurangan 120 ribu orang lagi. Pasalnya, rasio yang diharapkan dicapai oleh WHO adalah satu dokter untuk 1.000 penduduk,” jelas Dante dikutip dari Antara pada Rabu, 18 September 2024.
Ia menjelaskan, angka tersebut belum memenuhi target. Hal itu bisa dikatenakan pendidikan dokter umum yang diproduksi fakultas kedokteran di Indonesia, satu tahun rata-rata hanya menghasilkan 12.000 orang.
“Jika kondisi tersebut tidak didukung oleh kebijakan politik maupun program-program pemerintah, maka kebutuhan 120 ribu dokter baru bisa tercapai dalam waktu 10 tahun yang akan datang,” katanya.
Baca: Cacar Monyet Dinyatakan sebagai Ancaman Kesehatan Global
Untuk itu, ia mendorong fakultas-fakultas kedokteran di Indonesia untuk membuka kuota pendidikan dokter umum sebesar-besarnya.
“Dengan strategi ini diharapkan jumlah penerimaannya lebih banyak,” ujar dia.
Selain itu, langkah lain yang bisa dilakukan adalah dengan membuka fakultas kedokteran baru dengan sistem academic health survey.
Kemudian yang ketiga, lanjut Dante, yakni dengan memberikan beasiswa kepada putra-putri terbaik di daerah untuk bisa melanjutkan pendidikan dokter di wilayah yang menyediakan pendidikan dokter.
“Nantinya, mereka yang menerima beasiswa berkewajiban untuk kembali mengabdi ke daerahnya,” terang Dante.
Di sisi lain, kebutuhan dokter spesialis di Indonesia juga perlu mendapat perhatian. Pasalnya, dokter spesialis yang rasionya paling signifikan untuk kebutuhan kesehatan masyarakat yakni sekitar 0,30 per 1.000 penduduk.
“Data yang diambil dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan masyarakat Indonesia juga belum cukup,” katanya.
Baca: Surat Protes Dokter Viral! RS Medistra Disebut Larang Nakes Pakai Hijab
Lebih lanjut, Dante menjelaskan bahwa penyebaran dokter spesialis di Indonesia belum merata. Sebab 59% dokter spesialis masih terkonsentrasi di pulau Jawa.
“Sehingga kita melakukan kegiatan untuk memberikan beasiswa dengan sistem afirmasi kepada dokter-dokter terbaik di daerah dengan skema LPDP dan bantuan beasiswa Kemenkes,” tuturnya.
Dalam satu tahun, jelas dia, ada sekitar 3.000 beasiswa yang dikeluarkan Kemenkes melalui LPDP untuk memberikan biaya hidup dan pendidikan kepada dokter umum yang akan melanjutkan menjadi dokter spesialis.
“Dalam beasiswa itu tercantum syarat penerima harus kembali lagi ke daerah untuk mengabdi dan bekerja menjadi dokter spesialis,” katanya.
Menurutnya, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, maka kebutuhan dokter tersebut perlu segera dipenuhi guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.