Ikhbar.com: “Haji Ramah Lansia” menjadi tema sekaligus tantangan bagi Kementerian Agama (Kemenag) RI. Pelayanan ekstra sudah pasti dibutuhkan demi memastikan penyelenggaraan haji tahun 1444 H/2023 bisa berjalan lancar, aman, dan memperoleh respons yang memuaskan.
Mengutip data Kemenag, di tahun ini Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 229.000 jemaah. Angka itu muncul dari kuota awal sebanyak 221.000 jemaah dan kuota tambahan sebesar 8.000 jemaah.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Data, dan Informasi Kemenag, Akhmad Fauzin menjelaskan, tema “Haji Ramah Lansia” dipilih seiring perlunya untuk memberikan layanan dan perhatian khusus kepada jemaah yang lanjut usia (lansia).
“Tahun ini, calon jemaah haji lansia dengan umur 65 tahun ke atas mencapai 66.943 orang atau sebesar 30,2 persen dari total keseluruhan jemaah,” ungkap dia, dalam Hiwar Ikhbar bertema “Mewujudkan Pelayanan Haji Ramah Lansia” bersama Ikhbar.com, Sabtu, 3 Juni 2023.
“Bahkan, yang tertua, yakni Mbah Harun asal Jawa Timur, usianya 119 tahun,” sambung Fauzin, sapaan akrabnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, Kemenag menyiapkan layanan yang berbeda dan kian ekstra. Salah satu di antaranya adalah dengan menambah satu bidang yang sebelumnya tidak pernah terbentuk dalam susunan kepanitiaan penyelenggaraan haji.
“Ada bidang layanan lanjut usia, sebelumnya enggak ada. Sebagian besar petugas juga diarahkan menjadi supporting bidang tersebut,” kata Fauzin.
Selain itu, Kemenag menyiapkan kebutuhan alat penunjang pergerakan jemaah secara lebih dini. Misalnya, penyediaan kursi roda. “Bagi jemaah lansia dengan energi yang tentu harus lebih dihemat, sudah disediakan kursi roda sejak di embarkasi,” tegasnya.
Baca: Meneladani Uwais Al-Qarni, Pengabdian Total kepada Jemaah Haji
Tim ahli geriatri
Pembeda penyelenggaraan haji berikutnya adalah disiagakannya tim ahli di bidang geriatri. Geriatri merupakan cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada penanganan, diagnosis, serta pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan yang menyerang kalangan lansia.
“Itu pun sebisa mungkin kita siasati untuk tetap berhemat anggaran. Bayangkan, secara teori geriatri, satu lansia harus dilayani dua orang petugas. Sementara, hitungan gampangnya, jumlah jemaah lansia 67 ribu orang, jadi butuh 134 ribu petugas? Bisa habis, dong, kuotanya,” kata Fauzin.
Menurut Fauzin, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas juga mewanti-wanti para petugas untuk mencurahkan perhatian dan pelayanannya kepada jemaah lansia.
“Gus Menag menekankan agar para petugas memberikan layanan dengan maksimal, tulus, dan ikhlas. Jika terbukti tidak komitmen dengan prinsip-prinsip itu, beliau tidak segan langsung memulangkan petugas tersebut,” katanya.