Ikhbar.com: Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Liliek Marhaendro Susilo mengimbau kepada jamaah calon haji 2024 untuk mulai olahraga ringan secara rutin.
Imbauan tersebut disampaikan Liliek saat menjadi narasumber dalam Bimbingan Teknis PPIH Arab Saudi di Jakarta pada Sabtu, 23 Maret 2024.
“Sebelum waktu berangkat ke tanah suci tiba, calon jemaah diharapkan menerapkan pola hidup yang sehat,” ujar dia dikutip dari Antara pada Ahad, 24 Maret 2024.
Liliek menyarankan kepada jemaah haji untuk memulai olahraga ringan, seperti jalan pagi setiap harinya. “Pokoknya setiap hari kalau bisa usahakan rutin olahraga ringan,” katanya.
Baca: Arab Saudi Gunakan Drone untuk Keperluan Medis selama Musim Haji 2024
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa haji merupakan ibadah yang memerlukan ketahanan fisik. Menurutnya, fisik para calon jemaah haji akan diuji utamanya saat memasuki puncak haji hingga setelahnya.
Maka dari itu, ia mendorong agar jelang keberangkatan ke Arab Saudi untuk menjaga kebugaran dengan berolahraga ringan minimal 30 menit setiap hari.
Apabila biasanya beraktivitas jarak dekat selalu menggunakan kendaraan, maka sudah seharusnya dilakukan lewat jalan kaki atau bersepeda.
“Tapi jangan sampai kelelahan,” kata dia.
Selain itu, asupan makanan pun perlu diperhatikan. Jemaah harus memakan makanan bergizi tinggi dan nutrisi cukup. Kurangi atau hindari makan makanan yang manis dan asin, apalagi untuk lansia.
“Kalau bisa konsumsi juga dijaga supaya mereka juga tidak berlebihan dan tidak timbul lagi penyakitnya dan istirahat cukup,” kata dia.
Di sisi lain, kata dia, Kemenkes juga terus mematangkan kesiapan pemberangkatan jemaah haji. Salah satunya terus memastikan fasilitas di asrama haji sudah bisa digunakan.
Pemeriksaan dilakukan secara berkala sejak enam bulan sebelum pemberangkatan hingga jelang kedatangan jemaah calon haji ke asrama haji.
Tidak terima tamu H-7
Untuk memastikan kondisi fisik jemaah haji jelang keberangkatan, Liliek juga meminta para tamu Allah itu untuk perbanyak waktu istirahat dan tak menerima tamu sepekan sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.
“Seminggu sebelum berangkat, kalau bisa jamaah haji itu sudah istirahat total,” ujar dia.
Liliek menilai, masyarakat yang akan pergi haji kerap suka disibukkan dengan kegiatan walimatus safar. Mereka menerima tamu bahkan hingga sehari sebelum keberangkatan.
Padahal, kata dia, beberapa hari sebelum keberangkatan merupakan waktu krusial bagi jemaah. Mereka seharusnya tengah dalam kondisi istirahat serta menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan.
Namun tak jarang, masih ditemukan jemaah yang masih sibuk menyiapkan perlengkapan sehari sebelum berangkat.
“Jadi mereka masih kita lihat, besok berangkat ke embarkasi, hari ini masih beres-beres koper karena belum sempat. Kemarin-kemarin tamunya datang terus. Walimatus safar harusnya jauh-jauh hari sebelum jamaah haji berangkat,” kata dia.