Ikhbar.com: Setidaknya butuh Rp32.331 triliun dana untuk menangani masalah sampah plastik di Indonesia. Hal itu seperti diungkapkan organisasi nirlaba berbasis di Singapura, Alliance to End Plastic Waste (AEPW) belum lama ini.
Senior Advisor AEPW, Thomas Chhoa mengatakan, angka tersebut bisa berkurang jika penanganan limbah plastik dilakukan lebih cepat.
“Pemangku kepentingan harus memastikan ketersediaan pendanaan dalam penanganan sampah plastik,” ujar dia dikutip dari Antara pada Ahad, 8 September 2024.
Selain pendanaan, kata dia, kebijakan yang mengubah perilaku masyarakat untuk dapat memilah sampah juga penting dalam penanganan limbah plastik.
Baca: Jangan Dibuang! Begini Cara Tukar Botol Plastik Bekas dengan Saldo BSI
Ia menilai, pihak swasta juga harus berkontribusi menciptakan model bisnis yang memasukkan limbah plastik kembali masuk ke proses produksi.
“Dalam manajemen limbah, proses daur ulang memiliki jejak karbon paling rendah dibandingkan dengan menyalurkan ke tempat penimbunan akhir atau pembakaran limbah,” katanya.
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut mendata volume sampah plastik pada tahun lalu mencapai 12,87 juta ton. Seluruh sampah tersebut didominasi kemasan saset, sampah makanan, pembungkus, alat rumah tangga, perawatan diri, dan perlengkapan merokok.
Dalam kesempatan yang sama, perusahaan konsultan manajemen Kearney menghitung perlu investasi senilai US$ 2,4 triliun pada 2022-2060 untuk pengurangan emisi karbon. Dana tersebut untuk industri pertanian, kehutanan, energi, transportasi, manufaktur, dan limbah.
Presiden Direktur Kearney Indonesia, Shirley Santoso mencatat kebutuhan biaya di bidang keberlanjutan sekitar US$ l62 miliar atau RP958 per tahun hingga 2060.
Menurutnya, Investasi tersebut dapat dialokasikan ke industri pertumbuhan tinggi untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi kemiskinan, dan mendorong inovasi.
“Investasi ini penting untuk memastikan masa depan Indonesia yang tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan mengamankan posisi kepemimpinan negeri ini di pasar global,” tandasnya.