Ikhbar.com: Pemerintah Israel memerintahkan evakuasi secara paksa terhadap 250.000 warga sipil Palestina di Deir al Balah, Gaza. Padahal, militer Zionis telah menetapkan wilayah tersebut sebagai zona kemanusiaan yang dinyatakan aman dan bebas dari serangan.
“Perintah evakuasi telah menciptakan tragedi baru dan memperdalam penderitaan warga Deir al-Balah,” rilis pernyataan kantor pemerintahan kota setempat, sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency, Selasa, 27 Agustus 2024.
Baca: Israel Berencana Bangun Sinagog di Kompleks Al-Aqsa
Tentara Israel meminta warga Palestina untuk mengevakuasi wilayah timur Deir al-Balah di Gaza tengah sejak Ahad, 25 Agustus 2024. Akibatnya, sebanyak 25 tempat penampungan kini tidak bisa lagi digunakan.
Sebanyak empat sumur air baru juga rusak dan tidak dapat dipakai karena serangan Israel. Secara total, terdapat 14 sumur yang sekarang rusak dan tidak dapat menyuplai air bagi sekitar 70% penduduk di kota tersebut.
“Ini akan memperburuk kondisi warga dan menyulitkan dalam mengakses air,” ujar mereka.
Sementara itu, Juru Bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric mengingatkan bahaya yang ditimbulkan akibat evakuasi tersebut terhadap penduduk dan warga sipil di Gaza.
Baca: Israel Bunuh 130 Warga Palestina per Hari
Menurut data PBB, 9 dari 10 orang yang tinggal di Gaza telah secara terpaksa mengungsi akibat serangan Israel.
Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan, pada pekan lalu bahwa tentara Israel mengurung sekitar 1,7 juta warga Palestina yang mengungsi di ruang sempit yang luasnya tidak melebihi sepersepuluh dari total luas wilayah kantong tersebut.