Wamenag: Pengibaran Bendera ‘One Piece’ Bisa Jadi Ladang Tingkatkan Nasionalisme

Ilustrasi bendera one piece. Foto: Dok. Onepiece.fandom

Ikhbar.com: Pengibaran simbol bendera anime One Piece jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-80 RI belakangan ini menarik perhatian publik, termasuk Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo KH Muhammad Syafi’i. Ia menanggapi fenomena budaya populer tersebut sebagai cerminan ekspresi anak muda yang perlu diarahkan secara positif.

One Piece saya pahami sebagai karya fiksi dalam bentuk manga dan anime, yang mengusung semangat anti-penindasan, anti-penjajahan, dan anti-ketidakadilan. Nilai-nilai tersebut tentu punya sisi positif. Semangat anti-penjajahan dan ketidakadilan juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo tentang kemandirian bangsa,” jelas Romo Syafi’i di Jakarta pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Wamenag menilai, jika generasi muda tertarik pada One Piece, maka hal itu dapat dijadikan pintu masuk untuk menanamkan nasionalisme.

“Jika ada anak muda senang dengan kisah fiksi One Piece, kita bisa ajak mereka untuk mendukung program terbaik Presiden dan semangat serta energi itu bisa kita arahkan untuk mengibarkan dan membela Merah Putih. Jadi kita bisa arahkan itu untuk memperkuat nasionalisme,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya pendekatan kultural yang tidak menolak budaya populer, melainkan memanfaatkannya untuk tujuan kebangsaan. Menurutnya, Indonesia juga memiliki kisah heroik para pahlawan yang tak kalah inspiratif dan nyata.

Baca: Viral Pengibaran Bendera “One Piece” jelang HUT RI, Ini Hukumnya menurut GP Ansor

“Kisah-kisah pahlawan ini bisa dikemas juga dalam bentuk rangkaian saga kejuangan pahlawan yang sarat nilai dan itu kontekstual dengan Indonesia,” tambah Wamenag.

Menurutnya, narasi heroisme seperti dalam One Piece bisa dimodifikasi menjadi medium edukatif yang relevan dengan semangat kemerdekaan.

“Ini bisa menjadi langkah inovatif dalam memperkuat semangat kebangsaan di tengah tren budaya populer. Kita minta anak muda ambil nilai kepahlawanan untuk membela Merah Putih,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wamenag berharap pendekatan kultural ini mampu memperkuat rasa cinta Tanah Air di kalangan pemuda, tanpa harus mencabut mereka dari kesukaan terhadap budaya global.

Senada dengan Wamenag, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno turut mendukung upaya peningkatan nasionalisme. Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa program konkret untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan di lembaga pendidikan keagamaan.

Beberapa program tersebut meliputi pengaktifan kembali upacara bendera secara rutin, pembiasaan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, serta kegiatan lain yang bersifat membangun semangat cinta tanah air.

“Untuk menyambut Hari Kemerdekaan, kami akan mengadakan lomba paduan suara yang dibagi dalam dua kategori: Mars Madrasah dan lagu Bendera Merah Putih. Lomba ini terbuka bagi seluruh madrasah dan sekolah keagamaan lainnya,” kata Amien.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan menggelar lomba film pendek bertema nasionalisme.

“Kedua, kami akan menggelar lomba film pendek bertema nasionalisme. Ini menjadi salah satu cara kreatif untuk menumbuhkan semangat cinta Tanah Air di kalangan generasi muda,” tutupnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.